Konsistensi penampilan Fajar Alfian dan M Rian Ardianto memberi harapan kesinambungan prestasi bulu tangkis Indonesia, terutama di nomor ganda putra.
Oleh
Redaksi
·2 menit baca
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian dan Muhammad Rian Ardianto (kanan), serta pasangan China, Liang Wei Keng/Wang Chang, berfoto di podium Daihatsu Indonesia Masters 2022 setelah final ganda putra di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (12/6/2022). Fajar/Rian menjadi juara setelah mengalahkan Liang/Wang, 21-10, 21-17.
Setelah lebih dari dua tahun, Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, kembali bergemuruh dengan sorakan para penggemar bulu tangkis di Tanah Air. Dalam dua pekan ini tengah berlangsung dua turnamen dalam agenda BWF World Tour, yakni Daihatsu Indonesia Masters dan East Ventures Indonesia Terbuka.
Dukungan sekitar 7.000 penonton pada final Indonesia Masters, 12 Juni, berbuah manis dengan keberhasilan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto merebut gelar juara. Bagi Fajar (27) dan Rian (26), ini adalah gelar kedua dari empat final di lima turnamen individu terakhir yang diikuti.
Setelah tersingkir pada babak pertama All England, Fajar dan Rian memperbaiki penampilan untuk menjadi juara Swiss Terbuka. Mereka kemudian melaju hingga final di Korea Terbuka, semifinal Kejuaraan Asia, dan final Thailand Terbuka sebelum kembali memetik gelar juara di Indonesia Masters.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Fajar Alfian (kanan) dan Muhammad Rian Ardianto berlaga melawan ganda putra China, Liang Wei Keng/Wang Chang, pada final ganda putra Daihatsu Indonesia Masters 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (12/6/2022).
Konsistensi ini cukup melegakan di tengah belum stabilnya penampilan tiga ganda putra pelapis di pelatnas Cipayung. Setelah membuat kejutan dengan menjadi juara All England, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri tak pernah melampaui perempat final dalam enam turnamen berikutnya.
Mengingat pengalaman Fajar dan Rian yang sejak 2018 telah masuk peringkat 10 besar dunia, sudah saatnya mereka mengambil tongkat estafet prestasi di tengah turunnya penampilan dua ganda putra terbaik.
Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin merebut medali emas SEA Games Vietnam, tetapi musim ini juga belum mampu melewati perempat final turnamen BWF Tour. Adapun Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich YY Rambitan, juara di Kejuaraan Asia, sempat lolos ke semifinal di Swiss Terbuka.
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Muhammad Rian Ardianto (kanan) dan Fajar Alfian beraksi melawan ganda putra China, Liang Wei Keng/Wang Chang, pada laga final ganda putra Daihatsu Indonesia Masters 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (12/6/2022).
Mengingat pengalaman Fajar dan Rian yang sejak 2018 telah masuk peringkat 10 besar dunia, sudah saatnya mereka mengambil tongkat estafet prestasi di tengah turunnya penampilan dua ganda putra terbaik, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Marcus belum tampil maksimal setelah operasi engkel, sedangkan Hendra/Ahsan mulai kesulitan mengimbangi permainan cepat penuh tenaga para pemain muda.
Pada nomor lain, hasil terbaik pemain Indonesia diraih ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, yang lolos ke final dalam debut mereka di turnamen BWF Tour. Meski tampil cukup menjanjikan, masih banyak catatan bagi mereka untuk bisa bersaing dengan ganda putri papan atas dunia. Adapun tunggal putra Anthony Sinisuka, yang tersisih di semifinal, terlihat mulai menemukan kembali lagi permainan terbaiknya.
Konsistensi penampilan mereka kembali diharapkan pada Indonesia Terbuka yang dimulai Selasa ini. Berbeda dengan Indonesia Masters di level Tour 500, Indonesia Terbuka adalah turnamen level Tour 1000, tertinggi dalam jenjang turnamen BWF World Tour. Hal itu praktis membuat persaingan lebih ketat, dan gelar juara menjadi lebih sulit diraih. Tantangan ini yang harus dijawab para pebulu tangkis tuan rumah.