Di era Orde Baru ada Harmoko, Menteri Penerangan yang berlatar belakang wartawan. Ia dianggap piawai, komunikator ulung. Ada juga Moerdiono, Menteri Sekretaris Negara yang mempunyai wibawa sebagai wakil pemerintah. Tokoh-tokoh sekaliber itu belum kita temukan di era sekarang.
Meski demikian, tentu saja kita tidak bisa begitu saja membandingkan kondisi pada kedua era pemerintahan yang berbeda itu. Dulu orang tidak mudah dan bahkan takut berpendapat. Sekarang orang bisa berbicara apa saja, bahkan menggila melalui media sosial. Menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian.
Apalagi sekarang ada faktor post-truth, sesuatu yang tidak benar disampaikan berulang-ulang sehingga akhirnya orang percaya sebagai kebenaran. Masyarakat pun jadi misinformasi dan terjadi disinformasi.
Karena itu, tidak ada cara lain bagi pemerintah untuk menanggulanginya, yaitu dengan membuat strategi komunikasi yang jitu. Caranya, cerdas memilih pejabat ataupun instansi yang kompeten menyampaikan informasi kepada publik. Ini penting agar tidak terkesan para pembantu presiden hanya menimbulkan kebingungan karena informasi yang disampaikan saling bertentangan.
BharotoJl Kelud Timur I, Semarang
”Kicep”
Acara Selasa Bahasa yang ditayangkan Kompas TV (31/5/2022) siang membahas kata kicep. Adjektiva ini berarti ’mati kutu’, ’tak berkutik lagi sehingga diam seribu bahasa’.
Itulah peri-keadaan kita apabila dalam diskusi dibungkam oleh lawan diskusi dengan argumentasi logis-rasional dan empiris-faktual.
Kita jadi ”kewalahan” (overwhelmed), tidak bisa berkata-kata. Dalam bahasa Jawa, kita lalu cep-klakep, kaya orong-orong kepidak.
Dari wanda (syllable) cep itulah—saya kira—direkacipta adjektiva kicep.
Baguslah ada acara Selasa Bahasa. Bagi pencinta rubrik Bahasa di koran Kompas, Selasa Bahasa dan Bahasa terasa sebagai pasangan serasi.
L WilardjoKlaseman, Salatiga
Buku Tanah
Saya tiga kali mengirim surat permohonan pemberian keterangan kepada Kantor ATR/BPN Kabupaten Jombang, perihal SHM 902 Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Kabupaten Jombang. Surat terakhir pada 4/2/2022.
Pada 14 April 2022 saya datang ke Kantor ATR/BPN Kabupaten Jombang, meminta penjelasan. Saya ditemui staf yang mengatakan bahwa buku tanah belum ditemukan. Namun, sampai saat ini tidak ada tindak lanjutnya.
Mohon tanggapan.
Budi WijayaJalan Raya 221 Mojoagung, Desa Kademangan, RT 06 RW 02, Mojoagung, Jombang
Bersyukur
Sepanjang Ramadhan, banyak orang menyajikan makanan gratis untuk berbuka puasa. Semoga perilaku baik ini menyebar sehingga tidak ada yang merasa miskin. Sesungguhnya sedekah tidak hilang karena diganti Tuhan.
Mari kita menjadi bangsa yang suka berderma meski Ramadhan sudah lewat. Kelihatannya sederhana, tetapi sangat berarti untuk kehidupan bersama. Semoga menjadi berkah untuk semua.
Titi SupratignyoStonen, Bendan Ngisor, Gajah Mungkur, Semarang
Kecewa Layanan
Saya adalah pemegang kartu kredit Bank DBS, lebih dari 10 tahun. Pada Februari 2022 terjadi beberapa transaksi yang tidak dikenal, jumlahnya sekitar Rp 5 juta. Langsung saya laporkan ke DBS dan saat itu juga saya minta diblokir.
Saya juga melapor ke Polda Metro Jaya, Maret 2022.
Selanjutnya saya mengirim nota keberatan atas pembebanan transaksi tak dikenal ini kepada saya. Namun, DBS bersikeras saya harus melunasi.
Bank DBS terus-menerus menelepon saya, bahkan mengirim penagih utang ke rumah. Saya sangat kecewa atas pelayanan Bank DBS yang menutup mata terhadap kasus ini dan sama sekali tidak membuka kesempatan berdiskusi dalam penyelesaiannya.
Alexandrina Margaretha RJl Tebet Timur IV, Jakarta 12820
Biaya Bagasi Lebih
Pada 4 Mei 2022 saya seharusnya terbang ke Amsterdam dengan KLM KL840, tetapi dibatalkan pihak KLM. Saya ditransfer ke Qatar Airways QR 955 pada 5 Mei 2022 pukul 01.10 dini hari.
Saya check in di counter Qatar Airways pukul 22.00. Oleh pihak Qatar Airways saya diharuskan membayar kelebihan bagasi 50 dollar AS/kg. Total saya membayar 560 dollar AS, dikonversi Crew Qatar Airways menjadi Rp 8.109.000.
Pada 21 Mei 2022, saya pulang dari Amsterdam dengan KLM KL0833. Bagasi saya kena kelebihan bagasi 135 euro.
Tarif kelebihan bagasi Qatar Airways ini resmi atau permainan di counter check in?
Toga PangaribuanGriya Bogor Raya, Bogor
Tanggapan Palyja
Menanggapi keluhan pelanggan Palyja di Kompas (Senin, 6/6/2022) berjudul ”Air Hitam dan Bau”, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.
Dapat kami sampaikan bahwa terganggunya kualitas suplai air di persil pelanggan nomor 000067940 atas nama Norbaya di Jalan Siaga, Angke, Jakarta Barat, diindikasikan oleh kebocoran pipa jaringan.
Pada 8 Juni 2022, petugas Palyja telah menindaklanjuti hal itu dengan memperbaiki kebocoran pipa jaringan dan mengonfirmasi kepada pihak perwakilan pelanggan Bapak Hermanto. Ia menyatakan bahwa kualitas air sudah baik/normal kembali di lokasi persil pelanggan.
Palyja berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik dan senantiasa melakukan perbaikan.
Informasi dan keluhan dapat disampaikan kepada Call Center Palyja (021) 2997-9999, e-mail palyja.care@palyja.co.id, dan layanan SMS 0816725952.
Lydia AstriningworoCorporate Communications and Social Responsibility Division Head, Palyja