logo Kompas.id
OpiniKegaiban yang Menggoda...
Iklan

Kegaiban yang Menggoda Keimanan

Bahkan tak hanya itu, mereka juga mendatangi situs-situs atau tempat-tempat yang dianggap sakral dan angker. Secara sengaja mereka melakukan kesurupan di sana.

Oleh
PUTU FAJAR ARCANA
· 8 menit baca
Putu Fajar Arcana, wartawan senior <i>Kompas</i>
Kompas

Putu Fajar Arcana, wartawan senior Kompas

Tepat di depan pelinggih Ratu Niang di kompleks Pura Melanting, Pulaki, Buleleng, Bali, seorang gadis berdiri. Bangunan suci yang letaknya di sayap kanan area persembahyangan itu, pada Sabtu pekan lalu, tidak seramai biasanya. Nourma, begitulah ia dipanggil, tampak rileks saja menyaksikan pemandangan di hadapannya. Seorang ibu bertubuh gempal tiba-tiba menari dengan lembut. Lalu terdengar suara-suara, ”ngiring ngaturang ngayah ring Ratu Niang...”. Marilah kita menari untuk menunjukkan rasa bakti ke hadapan Ratu Niang.

Spontan beberapa perempuan berdiri dan menari. Ketika para perempuan mulai larut dalam irama, seorang lelaki yang sejak tadi memegang erat beberapa benda pusaka, mungkin berupa keris, mulai menangis, seperti ada beban yang begitu berat menghantam tubuhnya. Tangannya menunjuk ke arah pelinggih atau bangunan suci Ratu Niang. Aku menduga ia sedang (ingin) menunjukkan kegaiban yang hadir siang itu, terutama yang memancar dari benda pusaka di tangannya.

Editor:
SARIE FEBRIANE
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000