Dalam kehidupan berbahasa sehari-hari, ada pengguna bahasa yang menggunakan ”pagelaran”, ada juga yang menggunakan ”pergelaran”. Mana bentuk yang tepat sesuai dengan pembentukan kata bahasa Indonesia?
Oleh
Kusnadi
·3 menit baca
Dalam suatu pertunjukan, seperti pentas seni, budaya, dan busana, kita sering mendengar dan membaca kata pagelaran dan pergelaran di media televisi atau media lainnya. Terkadang kita bertanya-tanya, mana sebenarnya kata yang tepat dari kedua kata itu.
Sebelumnya, mari kita lihat beberapa contoh kalimat yang menggunakan kata pagelaran dan pergelaran.
Setelah banyak terinspirasi, sepulang dari New York, Stella kembali membuat gebrakan. Dia ingin menggelar pagelaran busana dengan caranya sendiri.
KBRI Havana bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Kuba, Kementerian Kebudayaan Kuba, Teater Nacional Kuba, dan Centro Nacional Esceuela de arte menyelenggarakan pagelaran seni-budaya Indonesia.
Sosialisasi ketentuan bidang cukai melalui media dan seni disajikan dalam bentuk pagelaran wayang kulit secara virtual.
Pendaftaran dibuka dua pekan sebelum pergelaran tersebut berlangsung.
Sebanyak 1.477 karya seni visual dipamerkan, 27 tema konferensi dilangsungkan, dan 93 pergelaran seni pertunjukan.
Pekenan Dayan Gunung akan diisi dengan bursa keris dan batu permata, lokakarya, pameran, dan pasar kerajinan serta kuliner khas Lombok, pasar rakyat, dan pergelaran budaya dan kesenian Lombok Utara.
Penggunaan kedua kata itu, pagelaran dan pergelaran, sepertinya tidak ada yang salah. Namun, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), makna kata pagelaran ialah pergelaran. Artinya, untuk melihat makna sesungguhnya dari pagelaran, kita harus melihat makna pergelaran.
Merunut asal-muasal
Kalau kita runut ke asal-muasal pembentukan katanya, kata yang tepat adalah pergelaran. Kata ini berasal dari bentuk dasar gelar dan mendapatkan imbuhan per- + -an.
Harap diingat bahwa dalam bahasa Indonesia, imbuhan per- + -an adalah imbuhan yang sejauh ini diakui sebagai imbuhan dalam pembentukan kata bahasa Indonesia.
Makna yang timbul sebagai hasil dari pengimbuhan dengan per- + -an ada bermacam-macam.
Harap diingat bahwa dalam bahasa Indonesia, imbuhan per- + -an adalah imbuhan yang sejauh ini diakui sebagai imbuhan dalam pembentukan kata bahasa Indonesia.
Pertama, bermakna tempat, seperti terdapat pada kata perhentian (per-henti-an), ’tempat berhenti’, dan percetakan (per-cetak-an), ’tempat mencetak’.
Kedua, bermakna hasil perbuatan, seperti terdapat pada kata perjuangan (per-juang-an), ’hasil berjuang’.
Ketiga, bermakna hal yang berkaitan dengan seperti yang disebutkan dalam kata dasarnya, seperti permufakatan (per-mufakat-an), ’hal bermufakat’, dan perkeretapian (per-kereta-api-an), ’hal atau tentang kereta api’.
Keempat, bermakna daerah, seperti perkotaan (per-kota-an), ’daerah atau kawasan kota’, dan perdesaan (per-desa-an), ’daerah atau kawasan desa’.
Kata pergelaran dapat digolongkan ke dalam kata yang mengandung makna ketiga. Pergelaran berarti ’hal atau tentang sesuatu yang digelar atau dipertunjukkan’. KBBI daring mengartikannya sebagai ’pertunjukan (drama, wayang, orang, dan sebagainya)’.
Adapun kata pagelaran yang selama ini dianggap sama dengan pergelaran, hemat penulis, merupakan bentukan kata dari bahasa daerah. Pagelaran berasal dari kata gelar dan mendapat imbuhan pa- + -an, seperti terdapat pada kata padepokan dan paguyuban.
Kedua kata tersebut, padepokan dan paguyuban, dalam KBBI dirujuk ke pedepokan dan peguyuban, yang berarti bahwa bentuk yang diterima adalah pedepokan dan peguyuban.
Pedepokan bermakna 1 tempat persemadian (pengasingan diri) raja-raja di Jawa pada masa lalu; 2 sanggar seni tari. Adapun peguyuban bermakna ’masyarakat atau kelompok yang ikatan sosialnya didasari oleh ikatan perseorangan yang kuat’.
Dalam Bausastra Jawa-Indonesia karya S Prawiroatmodjo, pagelaran bermakna ’balai penghadapan di Sitinggil’. Sementara kata padepokan (padhepokan) dan paguyuban masing-masing bermakna ’tempat bertapa’ dan ’perkumpulan perserikatan’.
Dengan demikian, dari beberapa bentuk yang ditampilkan di atas, bentuk yang sesuai dengan pembentukan kata bahasa Indonesia ialah bentuk yang mendapat imbuan pe- + -an, bukan pa- + -an.
Jadi, gunakan pergelaran—juga pedepokan dan peguyuban—bukan pagelaran, padepokan, dan paguyuban.