logo Kompas.id
OpiniTentang Wacana Riset...
Iklan

Tentang Wacana Riset Tersentralisasi

Kita jangan terjebak pada wacana mengenai sentralisasi dan desentralisasi riset. Ukurannya jelas. Jika dalam dua-tiga tahun pusat riset hasil peleburan tidak menghasilkan karya unggul, berarti konsep BRIN gagal.

Oleh
REDAKSI
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/4fL-S7tawEphgbZ198Nh0zvmom0=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2022%2F01%2F065b4da0-20a1-4817-bf89-d497961147b2_jpg.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Gedung Lembaga Biologi Molekuler Eijkman atau Lembaga Eijkman di Jakarta Pusat, Selasa (4/1/2022).

Dalam kurun dua dasawarsa terakhir, tidak ada wacana kebijakan riset yang heboh, seperti halnya yang menyangkut Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN.

Kontroversi tak hanya lembaganya, tetapi juga sosok kepala, ketua dewan pengarah, dan konsekuensi kebijakannya. Terakhir adalah absorpsi Lembaga Eijkman setelah terjadi pada institusi yang sudah lama eksis, seperti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Editor:
kompascetak
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000