logo Kompas.id
OpiniHari Ibu, Kebangkitan dan...
Iklan

Hari Ibu, Kebangkitan dan Perjuangan Perempuan

Hari Ibu adalah tentang kebangkitan, tentang perjuangan perempuan. Untuk itu, kebijakan yang ramah dan melindungi perempuan perlu terus didorong. Hari Ibu harus dijadikan momentum mendorong pengesahan RUU TPKS.

Oleh
GKR HEMAS
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Ye0ZMT4BdXI9R6PpAWOgNkdu5Kc=/1024x1317/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2F20201221-Opini-6_Kesalahpahaman-Hari-Ibu_1608560002.jpg

Sesungguhnya, Hari Ibu adalah tentang kebangkitan, tentang perjuangan perempuan. Hari Ibu digagas dalam Kongres Perempuan Indonesia III pada 22-27 Juli 1938 di Bandung. Dari Yogyakarta kegiatan itu bermula, melalui Kongres Perempuan I di Gedung Dalem Joyodipuro milik Raden Tumenggung Joyodipuro. Hari Ibu di tetapkan 22 Desember karena bertepatan dengan Kongres Perempuan I di Yogyakarta yang dilakukan pada 22-25 Desember 1928.

Kongres Perempuan adalah perlambang kebangkitan dan perjuangan kaum perempuan. Kongres Perempuan pertama di Yogyakarta terinspirasi oleh perjuangan perempuan melawan penjajah pada abad ke-19. Hadir dalam kongres pertama ini wakil-wakil dari Boedi Oetomo, PNI, PSI, Jong Java, Muhammadiyah, dan organisasi pergerakan lainnya.

Editor:
Yovita Arika
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000