Saat siaran langsung, TVRI selalu memasang tera air R13+. Bahkan, siaran langsung misa Katolik pada hari Minggu juga ada tera air R13+. Demikian pula pertandingan bulu tangkis Piala Thomas. Tidak jelas apa alasannya.
Oleh
Djoko Madurianto S
·2 menit baca
Sudah lama saya ingin melayangkan surat ini sejak saya menyaksikan siaran langsung Olimpiade Tokyo 2020 via TVRI. Sebelum penutupan pada sore hari, pagi saya menyaksikan siaran langsung balap sepeda di velodrom.
Tampak banyak orangtua mengajak anak-anak menonton langsung di velodrom. Nah, kekesalan saya muncul ketika terus-menerus muncul tera air (water mark) di layar, di bawah logo TVRI Siaran Langsung. Bentuknya stempel bulat bertuliskan R13+.
Semua orang pasti paham artinya bahwa tayangan tersebut pantas disaksikan remaja berusia 13 tahun ke atas. Pertanyaannya, begitu berbahayakah tayangan peristiwa olahraga dunia yang disaksikan langsung oleh anak-anak kecil di Jepang sehingga dianggap tidak pantas bagi anak-anak kecil di Indonesia?
Namun, rasa penasaran saya terjawab ketika melihat bahwa setiap ada siaran langsung, TVRI ternyata selalu memasang tera air R13+. Bahkan, siaran langsung misa Katolik pada hari Minggu juga ada tera air R13+. Demikian pula pertandingan bulu tangkis Piala Thomas ataupun yang terakhir, laga bulu tangkis internasional di Bali.
Apakah pemasangan logo itu tidak dapat dilakukan secara selektif? Jangan-jangan para karyawan TVRI tidak tahu ada logo itu, mungkin malah tidak pernah menonton siaran produk sendiri.
Djoko Madurianto S
Pugeran Barat, Yogyakarta
Untuk PSSI
Sudah lama saya prihatin terhadap PSSI yang tak henti dirundung kekalahan dalam penyisihan Piala Dunia. Padahal, banyak cara sudah dilakukan, termasuk mendatangkan pelatih luar negeri.
Kita pernah mengirim mereka berlatih di luar negeri, tetapi hasilnya masih jauh dari harapan. Meski demikian, sebagai pendukung setia PSSI, saya berteriak lantang, ”Majulah PSSI, jayalah. Suatu saat nanti, rebutlah Piala Dunia untuk Indonesia.”