Platform Digital untuk yang ”Kena Mental” Bermunculan
Platform layanan kesehatan mental digital muncul saat pandemi. Banyak anak muda yang ”kena mental” sehingga layanan ini sepertinya bakal diminati karena lebih praktis.
Oleh
Andreas Maryoto
·4 menit baca
Pandemi kali ini tidak hanya memberikan kisah sedih dan nestapa, tetapi juga memunculkan ide-ide bisnis. Berbagai upaya dilakukan sejumlah orang agar dampak pandemi Covid-19 tidak menyulitkan mereka. Tidak hanya layanan kesehatan fisik yang mampu dilayani dengan platform digital, hambatan layanan kesehatan mental juga mulai diatasi dengan kemunculan platform digital untuk kesehatan mental.
Platform kesehatan mental sebenarnya muncul sebelum pandemi, tetapi pengembangan platform tersebut marak saat pandemi. Pada 2019 atau setahun sebelum pandemi, muncul inovasi di bidang ini.
The Innowell Platform mungkin menjadi salah satu platform awal di bidang ini. Mereka menyebut sebagai fasilitas digital yang dapat dikonfigurasi untuk memfasilitasi perawatan yang dipersonalisasi dan berbasis pengukuran dalam layanan kesehatan mental. Platform ini dikembangkan dengan mempraktikkan banyak model perawatan kesehatan mental yang inovatif dan muncul di dunia internasional. Platform telah dirancang untuk berbagai populasi layanan lain, seperti anak-anak, keluarga, komunitas veteran, dan orang dewasa.
Di berbagai negara, platform ini bermunculan saat pandemi. Salah satu alasannya adalah para ahli menyerukan penelitian tentang kemungkinan efek kesehatan mental jangka panjang dari krisis akibat pandemi Covid-19. Dugaan ini kemungkinan ada benarnya. Hampir dua tahun kita terkurung dan cemas. Kesehatan mental kita pasti terganggu.
”Pandemi jelas memiliki dampak sosial dan psikologis yang besar pada seluruh populasi, meningkatkan pengangguran, memisahkan keluarga, dan berbagai perubahan lain dalam cara kita hidup. Semua ini memunculkan risiko psikologis berupa kecemasan, depresi, dan bahkan ada yang melukai diri sendiri,” kata Kepala Departemen Psikiatri University of Cambridge Ed Bullmore yang juga salah satu penulis prioritas penelitian multidisiplin untuk pandemi Covid-19 kepada The Guardian.
Pesan utama mereka adalah bahwa Covid-19 kemungkinan memiliki dampak besar pada kesehatan mental sekarang dan pada masa depan. Semua pihak harus mulai memikirkannya segera. Dari dugaan ini, muncul upaya-upaya untuk menangani masalah kesehatan mental. Keharusan menjaga jarak dan keinginan untuk mendapatkan layanan yang praktis menjadikan platform kesehatan mental bermunculan.
Di majalah Harvard Business Review bertanggal 3 Desember 2010 terdapat artikel berjudul ”Digital Tools are Revolutionizing Mental Health Care in US” yang menyebutkan, karena pandemi, perawatan virtual dan alat digital lainnya menjadi lebih penting dari sebelumnya. Fasilitas ini bisa mendukung perawatan yang ada, menyediakan tambahan kemampuan, dan meningkatkan kapasitas. Layanan kesehatan mental digital tanpa dokter, seperti chatbot, video, konten tertulis, latihan pengguna gim, dan program terapi perilaku kognitif, adalah layanan yang bisa diakses sepanjang hari bagi mereka dengan kebutuhan.
Berbasis di Boston, Massachusetts, usaha rintisan bernama SilverCloud Health bertujuan untuk menghilangkan hambatan yang mencegah orang mengakses layanan kesehatan mental di seluruh dunia, seperti transportasi yang terbatas, kurangnya ahli, dan stigma. Platform ini juga telah memasukkan lebih dari 17 tahun hasil penelitian klinis yang ada di dunia. Penggunan platform ini telah menolong lebih dari 65 persen pasien, karyawan, dan anggota SilverCloud. Layanan ini menurunkan secara signifikan gejala depresi dan kecemasan mereka yang menggunakan layanan tersebut.
Pada April tahun ini penasihat ilmiah utama untuk Pemerintah India, Prof K Vijay Raghavan, secara virtual meluncurkan aplikasi MANAS. Aplikasi ini untuk mempromosikan kesejahteraan lintas kelompok usia. MANAS yang merupakan singkatan dari Mental Health and Normalcy Augmentation System disahkan sebagai program nasional oleh Dewan Penasihat Sains, Teknologi, dan Inovasi Perdana Menteri (PM-STIAC).
Menurut laman Biospectrum, MANAS adalah platform kesejahteraan digital yang komprehensif, terukur, dan nasional serta aplikasi yang dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan mental warga negara India. Aplikasi MANAS mengintegrasikan upaya kesehatan dan kebugaran yang dilakukan dari berbagai kementerian pemerintah. Alat ini divalidasi secara ilmiah dengan teknologi yang dikembangkan dan diteliti oleh berbagai badan nasional dan lembaga penelitian.
MANAS diprakarsai oleh Kantor Penasihat Ilmiah Utama untuk Pemerintah India. Secara teknis, program itu dilaksanakan bersama oleh NIMHANS Bengalore, AFMC Pune, dan C-DAC Bengalore. Mereka berkolaborasi agar pengguna merasa nyaman dan privasi terjaga.
Sementara itu, pemerintah Negara Bagian New South Wales di Australia, menurut laman Healthcare IT News, telah menginvestasikan 1,5 juta dollar Australia untuk menghadirkan platform kesehatan mental digital untuk delapan jenis layanan. Pengembangan ini ditargetkan selesai pada 30 Juni tahun depan. Sebuah platform bernama Moderated Online Social Therapy (MOST) menyediakan terapi, alat, dan program tatap muka serta daring. Layanan ini terintegrasi dan bisa digunakan sepanjang waktu untuk kaum muda berusia 15 hingga 25 tahun dengan masalah kesehatan mental.
Mereka memiliki jaringan rekan-rekan sebaya dan dokter kesehatan mental yang mendukung pasien muda. Mereka dapat berinteraksi dengan pasien lain melalui platform. MOST juga memberi pengguna kemampuan untuk membuat perangkat strategi mereka sendiri untuk diakses sebelum, selama, dan setelah sesi terapi mereka. Platform ini diperkenalkan pada tahun lalu. Fasilitas tersebut dirancang oleh Orygen, sebuah organisasi penelitian dan layanan kesehatan mental nirlaba Australia. Platform digital dapat diakses melalui ponsel, tablet, dan komputer desktop.
Di Indonesia layanan ini juga sudah mulai bermunculan. Sebelumnya layanan ini bergabung bersama dengan layanan kesehatan fisik. Kini telah ada platform-platform layanan kesehatan mental. Meski baru, layanan ini memiliki prospek yang bagus. Banyak anak muda yang ”kena mental” sehingga layanan ini sepertinya bakal diminati karena layanan lebih praktis dan privasi bisa terjaga karena minim tatap muka.