logo Kompas.id
OpiniKemerdekaan Pers Tak Buat...
Iklan

Kemerdekaan Pers Tak Buat Nyaman

Informasi sebagai barang publik mendesak untuk diingatkan pada nyaris semua negara di dunia ini. Selain berita bohong dan berita yang sengaja disalahkan kian marak, tak sedikit pemimpin negara yang menutupi informasi.

Oleh
Redaksi
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/cLpmRKiBqRFFace5i3BZrTWUcWg=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2FAP21345385346471_1639406482.jpg
HAKON MOSVOLD LARSEN/NTB SCANPIX VIA AP

PM Norwegia Jonas Gahr Store (tengah) berdiri di antara peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa asal Filipina (kiri) dan Dmitry Muratov asal Rusia, dalam konferensi pers di kediaman perdana menteri, di Oslo, Sabtu (12/12/2021). Dua jurnalis penerima Nobel Perdamaian 2021 ini menerima penghargaan pada Jumat (11/12./2021). Mereka memperingatkan, dunia membutuhkan laporan berita yang independen untuk melawan pemerintahan otoriter.

Kita harus menjunjung tinggi kebebasan pers dan kebebasan berbicara, sebab pada akhirnya, kebohongan dan misinformasi bukanlah tandingan kebenaran.

Pernyataan Presiden Amerika Serikat (2009 2017) Barack H Obama itu banyak dikutip lagi saat peringatan Hari Kemerdekaan Pers Sedunia, 3 Mei 2021, yang bertemakan ”Informasi sebagai Barang Publik” (Information as a Public Good).

Editor:
A Tomy Trinugroho
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000