Para pensiunan membutuhkan kualitas hidup yang baik. Kesehatan baik, keuangan mencukupi, dan mendapat tempat di posisi sosial di masyarakat.
Oleh
DR SAMSURIDJAL DJAUZI
·6 menit baca
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO
Dr Samsuridjal Djauzi
Dua tahun lagi saya akan memasuki usia pensiun di sebuah perusahaan swasta. Pada masa pensiun saya tak akan memperoleh uang pensiun tiap bulan, tetapi akan mendapat uang pesangon yang cukup besar. Saya berharap uang pesangon tersebut cukup untuk membeli rumah dinas perusahaan yang sudah dua puluh tahun ini saya tempati. Rumah ini cukup besar dan lokasinya strategis sehingga saya berharap akan dapat menjadi aset berharga yang mendatangkan pendapatan semasa saya pensiun kelak.
Istri saya jauh lebih muda dan dia pegawai negeri yang akan pensiun lima tahun lagi. Meski sudah mempersiapkan jauh hari, saya kadang masih ragu apakah saya akan dapat hidup tenteram di usia pensiun nanti. Anak saya tiga orang, dua orang sudah bekerja dan menikah, sementara yang ketiga masih kuliah dan dalam persiapan skripsi. Kami sudah lama bergabung dengan asuransi kesehatan sehingga kami berharap akan dapat membiayai diri jika jatuh sakit nanti.
Merancang masa pensiun tentu tidak hanya dari segi finansial. Kami sedang mempertimbangkan akan tetap tinggal di kota kami sekarang atau pindah ke desa tempat saya dilahirkan. Desa saya merupakan desa yang indah, sejuk, dan nyaman. Namun, kami khawatir jika hidup di desa, mungkin lebih sulit mencari penghasilan padahal di kota kami mempunyai relasi yang cukup banyak dan mungkin bermanfaat untuk bisnis.
Kami juga merencanakan untuk dapat menikmati hobi kami. Saya membaca dan mengajar, sedangkan istri saya hobinya berkebun. Mudah-mudahan hobi saya dan istri saya dapat dikembangkan pada masa pensiun nanti.
Anda harus mempertimbangkan agar Anda cukup beristirahat dan dapat menjaga kesehatan dengan baik.
Saya ingin mendapat penjelasan Dokter tentang pemeliharan kesehatan di usia lanjut pada waktu kami pensiun nanti. Apakah kami harus dekat dengan fasilitas kesehatan canggih ataukah boleh tinggal di daerah atau di desa? Apakah akan lebih sehat menghirup udara desa yang segar dibandingkan dengan udara kota yang sudah banyak tercemar?
Apakah benar kehidupan di desa sekarang sudah berubah? Katanya banyak remaja lulus perguruan tinggi yang mencari kehidupan di desa bukan di kota dan mereka katanya cukup berhasil. Perubahan apa saja yang telah terjadi di desa-desa kita? Bisnis apa yang dapat kami jalankan pada masa pensiun? Sudah tentu kami akan menghindari bisnis yang penuh risiko dan meningkatkan denyut jantung. Kami lebih suka hidup lebih tenang meski mungkin penghasilan tidak tinggi.
KOMPAS/MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
Sejumlah warga lanjut usia melakuan senam otak di aula Kantor Kecamatan Ujungberung, Bandung, Rabu (29/9/2021). Mereka tengah melaksanakan sekolah lansia dan mempelajari tentang manfaat tempe bagi lansia.
Kantor kami mengadakan kursus persiapan pensiun dan salah satu bahasan penting adalah kegiatan yang dapat menambah pendapatan di usia pensiun. Ada teman saya yang ingin berkebun, beternak, dan juga tak sedikit yang ingin berbisnis daring. Apakah ada perkumpulan pensiun yang dapat menampung kami sehingga dapat berkumpul dengan para pensiunan lain sehingga kami tak merasa kesepian? Terima kasih atas penjelasan Dokter.
M di B
Setelah puluhan tahun bekerja untuk pemerintah, swasta, atau masyarakat, tentulah masa pensiun merupakan masa yang menyenangkan. Kita tak lagi terikat pada tugas sehari-hari. Bagi yang ingin shalat berjemaah di masjid, kesempatan jauh lebih terbuka. Namun, masa pensiun bukanlah masa untuk bermalas-malasan. Apalagi usia harapan hidup orang Indonesia sudah semakin panjang. Jadi, masa pensiun yang akan dijalani juga akan semakin panjang.
Sebagai orang yang punya banyak pengalaman, mereka yang pensiun mendapat tempat tersendiri baik di keluarga maupun masyarakat. Para pensiunan sering diminta nasihat dalam berbagai bidang karena pengalaman dan usianya. Mereka dianggap lebih bijak dan matang dalam memecahkan persoalan.
Namun para pensiunan juga membutuhkan kualitas hidup yang baik. Kesehatan baik, keuangan mencukupi, dan posisi sosial di masyarakat dapat dikemukakan. Tak sedikit pensiunan yang menulis buku baik tentang bidang yang digelutinya, maupun berupa biografi. Manfaatnya banyak untuk masyarakat, terutama generasi yang masih muda. Banyak cerita yang dapat diutarakan agar generasi muda dapat tetap tumbuh di atas akar budayanya.
Para pensiunan dapat menambahkan berbagai arti dari budaya kita masing-masing. Negeri kita ternyata kaya atas kearifan dan kemurahan hati. Masyarakat kita ternyata merupakan masyarakat yang dermawan meski mereka tidaklah kaya.
Nah, saya mengucapkan selamat kepada Anda yang sedang merencanakan kehidupan pensiun Anda dalam waktu yang tak lama lagi. Pilihan antara kehidupan desa dan kota merupakan pilihan pribadi berdasar pertimbangan masing-masing.
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA
Suasana malam di Desa Papagarang, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (2/10/2021).
Namun, sebagai orang yang sering ke desa memang saya menyaksikan perubahan besar di desa-desa kita. Kesempatan desa untuk tumbuh didorong oleh kebijakan pemerintah untuk membangun desa sejahtera serta juga akibat kemajuan teknologi informasi. Kemajuan tersebut memungkinkan remaja desa mengecap pendidikan atau pelatihan tanpa harus meninggalkan desa. Mereka dapat menelusuri internet untuk mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan dan tak sedikit yang menyediakan layanan tak berbayar.
Memang banyak remaja yang sekarang berkiprah di desa. Berusaha di sana dan membangun desa. Nofi Bayu di Purbalingga Utara mendirikan kampung marketer, melatih remaja desa untuk memasarkan produksi berbagai perusahaan melalui internet. Ricky Elson pakar mobil listrik yang pernah bekerja di Jepang, sekarang di Desa Ciheras, Tasikmalaya, melatih remaja membangun tenaga listrik terbarukan dari angin dan gelombang laut. Adi Setiadi di Desa Ciseeng, Kabupaten Bogor, melatih remaja desa mengekspor ikan dan tanaman hias. Remaja desa sudah banyak yang mempunyai penghasilan baik dan tak jarang juga berkesempatan melihat kreativitas teman sebayanya di luar negeri.
Nah, kembali kepada persiapan Anda, terbuka banyak kesempatan bagi Anda untuk menikmati pensiun dan memberi sumbangan kepada masyarakat entah di kota maupun di desa. Sekarang banyak bisnis yang dapat digeluti oleh pensiunan yang tidak terlalu berisiko dan memeras keringat. Anda dapat menelusuri di dunia maya macam-macam bisnis yang mungkin cocok untuk keluarga Anda. Anda juga dapat meneruskan hobi Anda membaca. Jika tak sempat ke perpustakaan konvensional, Anda dapat membaca banyak sekali buku elektronik yang relatif murah bahkan banyak yang juga gratis.
Istri Anda dapat mengembangkan hobinya berkebun dan sekarang hobi juga dapat dikembangkan menjadi penghasilan. Banyak tanaman hias yang dapat dijual dengan harga yang cukup mahal.
Berbagai perkumpulan didirikan oleh pensiunan baik yang berbasis tempat kerja dulu, pemukiman, maupun hobi. Anda dapat menelusurinya di dunia maya dan memilih sesuai dengan minat Anda. Kegiatan perhimpunan ini beragam mencakup kegiatan pemeliharaan kesehatan, hobi, wisata, maupun kegiatan spiritual. Sudah tentu dalam melaksanakan kegiatan, Anda harus mempertimbangkan agar Anda cukup beristirahat dan dapat menjaga kesehatan dengan baik.
Anda beruntung pada waktu pensiun anak-anak sudah mandiri sehingga beban Anda sudah menjadi amat ringan. Namun, jangan lupa untuk peduli pada ribuan anak-anak Indonesia yang membutuhkan bantuan Anda. Bantuan Anda dapat berupa materi, tapi juga dapat berupa pemikiran. Meski sudah pensiun, Anda tetap dapat menyumbangkan pemikiran Anda untuk bangsa tercinta.