Secara historis, selama 20 tahun terakhir Indeks Harga Saham Gabungan akan menguat pada bulan Desember. Harga saham-saham, terutama saham unggulan, akan meningkat. Momen ini perlu dimanfaatkan para investor ritel.
Oleh
Joice Tauris Santi
·2 menit baca
Secara historis, selama 20 tahun terakhir Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menguat pada bulan Desember. Harga saham-saham, terutama saham unggulan, akan meningkat. Bahkan, bersamaan dengan masa pandemi Covid-19 Desember tahun lalu, window dressing masih mampu mengangkat indeks bulan Desember.
Window dressing merupakan pembelian saham-saham pada akhir tahun. Pembelian ini terutama dilakukan oleh investor institusi, seperti manajer investasi yang mengelola reksa dana campuran atau saham.
Biasanya, pada bulan Desember mereka akan membeli saham untuk menaikkan kinerjanya sehingga jika dilihat dalam jangka waktu tahunan, kinerja portofolio atau reksa dana yang dikelola menjadi baik.
Investor institusi yang melakukan window dressing tidak hanya terbatas pada investor lokal saja, tetapi juga investor asing. Saham-saham yang menjadi incaran investor asing biasanya juga akan dibeli oleh investor ritel.
Hanya saja, tahun depan investor lokal tidak lagi dapat mengekor investor asing karena bursa akan menutup informasi domisili investor. Dengan begitu, investor tidak dapat mengetahui apakah yang membeli saham tertentu merupakan investor asing atau lokal.
Tahun ini, ada beberapa faktor yang akan menjadi penentu peningkatan indeks dan seberapa banyak para investor besar memborong saham. Salah satunya, munculnya varian baru Covid-19 awal bulan ini. Beberapa negara di Eropa mulai menutup diri karena muncul gelombang penyebaran Covid-19. Belum banyak penelitian tentang varian baru tersebut.
Percepatan vaksinasi dan penanganan Covid-19 masih menjadi faktor penentu pergerakan harga saham di pengujung tahun ini. Semakin baik upaya penanganan dan pencegahan penyebaran, serta semakin banyaknya warga yang mendapatkan vaksin, akan membuat perekonomian kembali bergerak.
Naiknya harga beberapa komoditas juga membuat neraca perdagangan Indonesia membaik. Hanya saja, faktor harga komoditas ini belum tentu akan bertahan sampai tahun depan.
Secara teknis, saham-saham yang dibeli oleh investor besar akan terlihat dalam beberapa indikator, seperti volume pembelian yang terus meningkat dan harga penutupan yang lebih tinggi dari penutupan sebelumnya.
Investor ritel tetap dapat memanfaatkan kenaikan harga saham menjelang akhir tahun ini. Secara teknis, saham-saham yang dibeli oleh investor besar akan terlihat dalam beberapa indikator, seperti volume pembelian yang terus meningkat dan harga penutupan yang lebih tinggi dari hari sebelumnya.
Dengan lebih memantapkan kemampuan analisis, para investor ritel pun dapat menapis saham-saham mana saja yang berpotensi naik akhir tahun ini. Dengan demikian, tidak hanya investor institusi, investor ritel pun dapat mempercantik kinerja portofolionya.