Mengurangi Kesenjangan antara Kemajuan Sains dan Pendidikan Sains
Konstruksi minimalis dan kemasan estetik produk teknologi terkini membuat cara kerja produk itu tak lagi transparan. Terlalu sedikit pengguna teknologi canggih paham bagaimana kerja peralatan yang begitu ia andalkan.
Oleh
PREMANA W PERMADI
·5 menit baca
Kompas
Didie SW
Kecuali mereka yang bermukim di daerah yang amat terpencil, sebagian besar masyarakat dunia kini memanfaatkan berbagai bentuk teknologi tercanggih untuk keperluan sehari-hari. Salah satunya tentu saja adalah peralatan telekomunikasi, yang telah mengubah cara dan tatanan manusia berelasi.
Belum lama, baru tiga dekade lampau, teknologi tercanggih seperti supercomputer, internet, telepon genggam, hanya dapat diakses langsung di institusi-institusi elite. Dewasa ini, bukan hanya teknologinya mudah diakses, data penelitian terkini pun sebagian sudah berada dalam domain publik, dan berbagai fasilitas dan layanan komputasi tersedia secara komersial.
Namun, terlalu sedikit dari pengguna teknologi canggih itu paham bagaimana kerja peralatan yang begitu ia andalkan di hidupnya. Konstruksi minimalis dan kemasan estetik produk teknologi terkini membuat cara kerja produk itu tak lagi transparan. Masyarakat yang mementingkan kenyamanan dan kecanggihan fitur telepon genggamnya memang jarang cukup ingin tahu apa yang persisnya pesawat teleponnya lakukan ketika ia sedang melaksanakan video conference dengan orang di seberang samudra.
Konstruksi minimalis dan kemasan estetik produk teknologi terkini membuat cara kerja produk itu tak lagi transparan.
Penyebabnya bukan hanya rendahnya keingintahuan sehat, tetapi tekanan waktu yang membuat orang tak lagi sempat membaca dan belajar dengan perhatian penuh.
Perkaranya lebih serius pada kesenjangan antara kemajuan sains dan taraf pengetahuan sains yang dimiliki masyarakat. Sains adalah suatu badan usaha raksasa yang membangun dan menghimpun pengetahuan tentang manusia dan lingkungannya, yang telah berkembang dan maju amat pesat dalam setengah abad terakhir.
Salah satu jalur strategi yang ditempuh untuk mencapai kesuksesan ini adalah spesialisasi, yang mengizinkan ilmuwan berfokus pada bidang yang sangat spesifik. Dalam banyak situasi strategi ini efektif, dan berdampak pada diversifikasi topik sains. Pada khazanah riset saintifik garis depan, seorang ilmuwan hanya dapat mengklaim otoritasnya pada satu cabang sains spefisik saja.
DIDIE SW
Didie SW
Untuk bisa memahami topik spesifik “di sebelahnya” ia perlu mempelajari cara kerja dan istilah teknis yang mungkin berbeda, berurusan dengan data dengan karakter berbeda, yang meminta cara penanganan yang berbeda pula. Sebagai ilustrasi, hingga 1990-an, kosmologi, ilmu yang mempelajari struktur dan evolusi keseluruhan alam semesta, mencakup semua hal sejak Big Bang (julukan untuk mulainya alam semesta) hingga alam semesta sekarang, dengan sekitar 80 persen riset berupa pekerjaan teoretik.
Barulah dengan kemajuan teknologi observasi kita peroleh secara bertahap data dari segala penjuru kosmos, merentang spektrum frekuensi elektromagnetik lebar, yang menguakkan pandangan kita pada isi alam semesta semenjak baru berumur ratusan ribu tahun hingga umurnya sekarang sekitar 13 miliar tahun. Penajaman teori dan kecanggihan komputasi membuat kita dapat menyusun narasi saintifik alam semesta dengan cukup terinci.
Ini semua dikerjakan dengan merekonstruksi potongan demi potongan epoch sejarah kosmik: topik alam semesta awal hanya mencakup beberapa detik perta -ma usia alam semesta; alam semesta dini mencakup beberapa menit hingga ratusan ribu tahun pertama; dan seterusnya, hingga alam semesta sekarang mencakup beberapa miliar tahun terkini. Perbedaan proses fisika utama yang bekerja pada tiap epoch perlu keahlian spesifik untuk memahaminya.
Jika ilmuwan yang tak setopik belum tentu dapat bertukar pikiran secara utuh, bisa dibayangkan tantangan menyiapkan narasi saintifik untuk konsumsi masyarakat umum dan siswa sekolah. Mengingat sains adalah usaha manusia untuk memahami alam dan dirinya, maka hasil kerja sains haruslah jadi bagian dari perkembangan pengetahuan manusia.
Penyiapan materi pendidikan sains untuk umum yang berkualitas adalah keharusan. Kemajuan sains tak untuk sains sendiri, tetapi harus jadi bagian dari kemajuan peradaban.
Fasilitator pendidikan sains
Untuk ini, di seluruh dunia institusi-institusi sains terkemuka mengadakan divisi khusus yang diorangi oleh sejumlah fasilitator pendidikan sains yang menyiapkan bahan pendidikan untuk umum dan sekolah, bahkan juga membantu guru untuk proses pembelajaran di kelas. Ilmuwan pada umumnya bukan hanya sibuk tapi juga belum tentu terlatih berkomunikasi dengan publik dan mengajar pada strata pendidikan dasar dan menengah.
Penyiapan materi pendidikan sains untuk umum yang berkualitas adalah keharusan.
Pemahaman sains yang dalam dan luas diperlukan untuk memilih bagian mana dari pengetahuan sains yang dinilai cukup mendasar untuk dijadikan substansi kurikulum sains di sekolah. Sementara fasilitator pendidikan sains yang berperan sebagai komunikator sains mengintegrasikan berita sains terkini dengan pembelajaran sains untuk publik.
Para fasilitator pendidikan sains ini bukan hanya menjembatani komunikasi antara dunia para ilmuwan dengan publik dan sekolah, tetapi lebih dari itu, mereka menghidupkan pola pikir saintifik sebagai kemampuan umum. Para astronom, misalnya, ingin sekali seluruh umat manusia merasakan alam semesta yang indah ini sebagai rumah megahnya, dan menghargai Bumi sebagai hunian mungil tak tergantikan.
Dalam berkomunikasi dengan publik, selain materi topik yang diangkat, perlu diselipkan pesan yang menunjukkan cara kerja sains dan upaya terus-menerus memperbaiki, memperjelas, dan menambah konten.
Bahwasanya sains tentatif tak perlu menjadikan masyarakat kehilangan kepercayaan pada sains. Yang masyarakat perlu miliki ialah pemikiran yang kritis yang didorong oleh keinginan akan adanya kejelasan relasi kausal dalam runutan logika narasi sainsnya.
Inilah yang akan jadi modal bagi setiap individu masyarakat untuk ikut maju bersama derap sains dan teknologi, dan menjadi wujud pemajuan peradaban yang disebutkan di awal. Kemampuan berpikir inilah yang akan membantu setiap individu dalam mengambil keputusan, dan untuk para wakil masyarakat menentukan kebijakan.
Masa pandemi ini bukan hanya ujian daya tahan tubuh individu dan komunal terhadap penyakit, tapi juga ujian bagi daya pikir individu dan komunal. Ancaman bencana akibat perubahan iklim global juga masih belum menjadi bahan renungan, apalagi dorongan perbaikan pola hidup, karena informasi tentang perubahan iklim masih sporadis dan belum didampingi tuntunan berpikir yang lugas dari pemangku otoritas konten ilmiahnya.
Keterlambatan memahami sains yang terkait erat dengan kehidupan dan daya dukung Bumi berpotensi fatal.
Sudah jelas krusialnya peran fasilitator pendidikan sains sekarang dalam memperkecil kesenjangan antara kemajuan sains dan keperluan pendidikan.
Sudah jelas krusialnya peran fasilitator pendidikan sains sekarang dalam memperkecil kesenjangan antara kemajuan sains dan keperluan pendidikan. Yang belum jelas adalah pengakuan atas profesi ini dan juga upaya menyiapkan dengan serius fasilitator berkualitas tinggi dalam jumlah memadai untuk berbagai cabang sains dan jenjang pembelajaran.
Profesi ini juga akan membuka lapangan kerja bagi sarjana iptek sesuai bidang studi mereka. Ini akan memperbaiki pengembalian investasi pendidikan sains, menilik masih rendahnya persentase sarjana sains yang bekerja di sektor sains. Dalam kehidupan ultra modern ini, pengetahuan sains adalah kebutuhan, bukan kemewahan.
Premana W PremadiObservatorium Bosscha, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Bandung