logo Kompas.id
OpiniKematian Pengarang dan...
Iklan

Kematian Pengarang dan Implikasinya pada Teks

Teks sastra modern ditandai dengan gejala keluarnya pengarang dari struktur cerita sehingga cerita lebih terkesan obyektif dan impersonal. Gejala demikian disebut “The Death of Author” atau kematian pengarang.

Oleh
JIWA ATMAJA
· 8 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ytlbqy7V_xJpwRp9QYSo8hjzL_w=/1024x1110/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2F20211105-OPINI-Kematian-Pengarang-dan-Implikasinya-pada-Teks-THUMB_1636125714.jpg
Kompas

Supriyanto

Pengarang telah mati. Tokoh pengarang dalam cerita pendek ”Pengarang Telah Mati” (Sapardi Djoko Damono, 2001: 43) itu meminta sang tamu (yang datang ke rumahnya) untuk menerbitkan karyanya, jika diperlukan menggunakan jasa editor. Namun, pengarang mati lebih dulu sebelum teks itu diketahui oleh sang tamu. Karena itu, sang tamu menuduh pengarang tidak bertanggung jawab atas teksnya dan mati seenaknya.

Teks ini agak mirip dengan mitos Sartre tentang pelari maraton yang sampai di Athena, tetapi sebenarnya satu jam sebelumnya ia sudah meninggal (Heraty, 2000: xxii). Sartre menyatakan bahwa sebuah buku mempunyai kebenaran mutlak pada zamannya sendiri di bumi ini. Demikian pula pengarang mati, masih seolah-olah hidup untuk beberapa lama lewat karyanya, lalu lenyap dari sejarah percaturan, seakan-akan dikuburkan untuk kedua kalinya.

Editor:
yovitaarika
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000