Pergantian nama Facebook Inc menjadi Meta tidak otomatis meredakan keriuhan soal masalah-masalah Facebook. Masalah lama yang belum terselesaikan tetap melekat pada nama baru.
Oleh
Andreas Maryoto
·4 menit baca
Kompas
Andreas Maryoto, wartawan senior Kompas
Pergantian nama perusahaan Facebook Inc menjadi Meta ternyata tidak otomatis meredakan keriuhan soal masalah-masalah yang menimpa Facebook. Induk dari platform Facebook, Instagram, Whatsapp, dan lain-lain itu masih menghadapi berbagai kritik. Nama baru tak menghapus masalah-masalah lama yang belum terselesaikan.
Pergantian nama tentu diharapkan membawa berkah, semangat baru, dan visi baru. Ketika muncul keinginan mengubah nama tentu si pemilik nama mempunyai harapan aura baru akan muncul di langkah pertama. Tentu di ujung pergantian nama itu, roda bisnis akan berlari lebih kencang dan menemukan sumber-sumber pendapatan baru.
Dalam kasus Facebook Inc, pergantian nama rupanya tidak memuluskan langkah mereka. Setidaknya sambutan di media tidak riuh rendah. Langkah pertama mereka tergolong berat. Media tetap mengungkit-ungkit masalah lama mereka. Sejumlah kalangan menilai pergantian nama itu mengambil momentum yang tidak tepat. Facebook tengah diguncang laporan internal karyawan yang menyebutkan ada pembiaran terhadap beberapa kasus dan juga konten-konten yang tidak aman.
Facebook telah membantah tuduhan itu. Mereka mencatat bahwa ada lebih dari 40.000 orang yang bekerja di bidang keselamatan dan keamanan konten dan juga sistem. Sekitar 3,58 miliar orang menggunakan Facebook dan memanfaatkan layanannya setiap bulan.
Namun, di salah satu laman disebutkan, sikap keras Facebook telah berkontribusi pada daftar skandal yang tak ada habisnya. Skandal itu mulai dari seputar privasi data, ujaran kebencian, hingga penyebaran informasi yang salah.
Mereka dikecam karena dinilai menghancurkan demokrasi dan mempermalukan orang. Kontroversi terbaru dari perusahaan itu, yang melibatkan dokumen bocor yang dikumpulkan oleh mantan manajer produk Facebook, Frances Haugen, terbukti sangat merusak. Haugen menuduh perusahaan itu telah menyesatkan publik dan investor tentang perannya dalam melestarikan ujaran kebencian, informasi yang salah, dan konten berbahaya lainnya.
AP PHOTO/ERIC RISBERG
CEO Facebook Inc Mark Zuckerberg mengumumkan perubahan nama perusahaan induk menjadi Meta Platform Inc, Kamis (28/10/2021). Meta yang diambil dari kata metaverse nantinya akan memfokuskan diri pada pengembangan teknologi virtual tiga dimensi yang memungkinkan penggunanya secara berinteraksi secara langsung dalam satu ruangan virtual.
Oleh karena itu, tak sedikit yang sinis dengan mengatakan bahwa pergantian nama itu bagian dari pengalihan isu. Padahal, Facebook sendiri pasti memiliki alasan yang lebih penting dibandingkan sekadar pengalihan isu. Seperti kabar yang beredar, Facebook akan memasuki bisnis baru metaverse. Teknologi ini mampu menggabungkan dunia virtual yang sudah dibangun melalui media sosial dengan teknologi realitas virtual dan realitas tertambahkan.
Kritik dan sinisme masih saja bermunculan. Mereka tetap melihat pergantian nama tidak menyelesaikan beban selama ini. Meta tetap saja Facebook, tulis seorang analis teknologi, Chris Smith, di laman BGR. Ia tetap menganggap perubahan itu tidak memperbaiki atau mengangkat citra Meta, nama baru itu. Sekadar berganti baju saja.
Smith lebih lanjut mengatakan, ”jangan salah, Meta masih Facebook”. Anda dapat mengubah nama sesuka Anda, tetapi itu adalah perusahaan yang sama yang mengelola jejaring sosial yang sama. Itu adalah eksekutif yang sama yang memimpin algoritma kompleks yang diduga lebih menyukai konten beracun daripada interaksi sosial yang sehat.
Dengan sinis Smith mengatakan, itu masih perusahaan Mark Zuckerberg dan Meta masih melayani kesenangan Zuckerberg. Kekhawatiran terhadap pengamanan privasi Facebook tidak akan hilang begitu saja hanya karena Meta sekarang mengelolanya.
Meta juga tidak akan mendapatkan cek kosong ketika datang ke lingkungan metaverse atau produk Meta. Pelanggan masih memerlukan detail yang jelas tentang bagaimana Meta berencana untuk mengelola semua data pengguna yang diambilnya melalui aplikasi sosial dan bagaimana data pengguna itu akan berperan dalam metaverse yang diinginkan Meta, termasuk memperbaiki masalah Facebook dan mencegah skandal serupa.
Tulisan Queenie Wong di laman CNET juga melontarkan kritik yang sama. Ia melihat perubahan itu tidak akan menolong Facebook. Ia menyebutkan, seorang analis mengatakan pencitraan uang yang cerdas sekalipun tidak akan membantu Facebook menjauhkan diri dari banyak masalah.
”Perubahan nama tidak tiba-tiba menghapus masalah sistemik yang mengganggu perusahaan itu,” kata Wakil Presiden dan Direktur Riset Forrester, Mike Proulx, dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh Queenie. Jika Meta tidak mengatasi masalah di luar sikap defensif dan dangkal, masalah yang sama akan menimpa metaverse kelak.
Kompas
Mantan pegawai Facebook, Frances Haugen, bersaksi di depan Senat AS di Capitol Hill, Washington, 5 Oktober 2021. Haugen membongkar sejumlah borok di Facebook.
Forrester, yang menyurvei 745 orang di seluruh AS, Kanada, dan Inggris, mengatakan, 75 persen dari mereka yang disurvei tidak setuju bahwa nama baru akan meningkatkan kepercayaan mereka di Facebook. Perusahaan ini mengatakan pencitraan ulang adalah memfokuskan kembali prioritas perusahaannya.
Semua itu tidak berarti bahwa Facebook tidak dapat berubah sebagai Meta dengan citra baru yang segar dan tidak terbebani masalah-masalah selama ini. Namun, Meta, seperti sekarang ini, masih tetap Facebook. Karena Facebook memiliki masalah citra yang serius sekarang, Meta juga memiliki masalah Facebook yang serius. Masalah masih melekat pada nama baru yang sepertinya sulit dilepaskan.
Meski demikian, perusahaan yang didirikan pada 2004 di kamar asrama Harvard itu yang telah berkembang melampaui akarnya sebagai jejaring sosial, masih memiliki peluang untuk memperbaiki citranya. Raksasa teknologi itu sekarang memiliki perangkat realitas virtual, kacamata pintar, dan perangkat obrolan video. Meta juga berkecimpung di bidang keuangan dengan membuat dompet kripto. Pengembangan teknologi lainnya tentu dinanti orang.
Sejumlah masalah mendesak untuk ditangani agar citra Meta bisa berbeda dengan Facebook. Hampir semua analis menyarankan hal ini. Facebook tidak perlu berkoar-koar kalau mereka berubah. Mereka cukup melakukan sejumlah tindakan seperti memastikan privasi dan mampu menghentikan konten berbahaya. Mungkin, pernyataan maaf dari Meta kepada dunia bisa membalikkan nama baik perusahaan ini.