Pendidikan mengemban tugas mewujudkan sumber daya manusia andal suatu bangsa. Ada banyak hal yang perlu kita kejar setelah pendidikan formal dilumpuhkan pandemi Covid-19.
Dengan dimulainya pembelajaran tatap muka secara bertahap, saatnya mengatasi ketertinggalan dan menata kehidupan normal baru kita. Untuk itu, tahun 2022 perlu kita siapkan sistem pendidikan yang pas bagi anak bangsa.
Cukup menarik membaca selintas berita Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka baru-baru ini menyoroti lulusan SMK yang menjadi pengangguran.
Dari kabar selintas tersebut, semoga para pemangku kepentingan di sektor pendidikan tergugah untuk segera memperbaiki sistem pendidikan dan menerapkan yang paling cocok.
Kita harus berani menghilangkan pendapat bahwa yang penting sekolah, lulus, dan dapat ijazah. Mari kita wujudkan sekolah yang sesuai dengan minat dan bakat siswa sehingga anak-anak bisa bersekolah dengan gembira dan bisa mengembangkan diri sesuai dengan kapasitasnya.
A Ristanto
Jatimakmur, Pondokgede, Kota Bekasi
Mengapa?
Masih banyak perempuan menjadi korban pelecehan seksual. Pelecehan bisa terjadi kepada siapa saja, di mana saja. Anak-anak di bawah umur pun sering menjadi korban karena belum paham dan mudah diancam.
Baru-baru ini terjadi pelecehan kepada siswa saat kegiatan belajar-mengajar di salah satu sekolah di Sulawesi Utara. Meskipun kasus ini sudah dilaporkan kepada yang berwajib, korban perlu dikonseling agar tidak trauma.
Tidak bisa dipastikan kejadian seperti ini tidak akan terulang, apalagi tidak semua korban berani melapor. Bahkan, bercerita ke orangtua atau teman dekat takut.
Saya mengimbau kepada para perempuan di Indonesia agar berani melapor dan mencari pertolongan supaya kita mendapatkan keadilan.
Luthfannisa Tohaputri
Perumahan Bintara 3, Bintara Jaya, Bekasi Barat
Bayar PBB
Melalui surat ini, saya, pelanggan Tokopedia, menyampaikan kekecewaan terhadap fitur pelayanan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) DKI Jakarta.
Saya pada 21 Agustus 2021 membayar PBB melalui aplikasi di Tokopedia untuk tahun 2018, 2019, 2020, dan 2021. Namun, tahun 2018 dan 2019 dinyatakan gagal bayar oleh Bapenda DKI Jakarta. Disebutkan, penyebabnya adalah reversal pada 31 Agustus 2021.
Pada 30 September 2021 Tokopedia menyatakan bahwa PBB sudah dibayarkan kembali ke Bapenda DKI Jakarta. Namun, setelah saya cek ternyata nihil.
Saya sudah melapor dengan nomor pengaduan #31353672, sampai dengan sekarang tidak ada kejelasan dari Tokopedia.
Tri Putra Tampubolon
Jalan Alam Elok, Pondok Indah, Jakarta Selatan