Didik masyarakat agar memilih dengan akal budi, bukan dengan emosi. Jangan memilih yang membagi-bagi uang, dan terutama jangan mempermasalahkan latar belakang primordial (suku, agama, ras, jender) dari calon.
Oleh
P Citra Triwamwoto
·3 menit baca
Di Republik Indonesia kekuasaan tertinggi di tangan presiden. Sesuai masa jabatan, setiap lima tahun sekali ada keramaian memilih presiden. Masa jabatan Presiden Joko Widodo berakhir 2024.
Kompas (Rabu, 20/10/2021) menulis tentang 10 calon presiden Republik Indonesia berdasarkan wawancara tatap muka oleh Litbang Kompas. Berjudul ”Adu Strategi Menuju 2024”, tampak jelas siapa yang akan bertarung menjadi presiden periode berikutnya.
Lihat saja baliho-baliho raksasa di pinggir jalan di berbagai tempat, menayangkan wajah pejabat negara saat ini atau mewakili partai politik tertentu (Kompas, 22/10/2021).
Mereka yang disebut dalam kedua artikel tersebut pasti bangga dan berharap menang dalam pemilihan umum.
Artikel ”Jalan Berliku” (Kompas, 22/10/2021) memberikan catatan agar proses seseorang maju sebagai calon presiden berjalan lancar. Perlu dukungan sukarelawan, kader, pengurus parpol, dan tentu saja suara kelompok milenial dan mayoritas senyap.
Khusus untuk capres Pemilu 2024 kedekatan dengan Presiden Joko Widodo akan memengaruhi.
Yang sering dilupakan adalah bagaimana mendidik masyarakat agar memilih dengan akal budi, bukan dengan emosi. Jangan memilih yang membagi-bagi uang, jangan mempermasalahkan latar belakang primordial (suku, agama, ras, jender) dari calon.
Iklan yang paling sehat adalah dengan menunjukkan prestasi dilakukan. Dalam hal ini adalah kerja nyata bagi bangsa dan negara.
Semoga para bakal capres dan parpol sadar bahwa yang terpenting bukan menjadi orang nomor 1 di republik ini, melainkan mengantarkan bangsa Indonesia menjadi sejahtera dan bermartabat.
P Citra Triwamwoto
Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan
Tanggapan Mandiri
Menanggapi pengaduan Ibu Ginna Margiana Dewi melalui harian Kompas (Senin, 18/10/2021) terkait pengkreditan welcome bonus koin Shopee Rp 100.000, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang telah Ibu alami.
Dapat kami sampaikan bahwa proses pengkreditan akan dilakukan ke akun Shopee pada kesempatan pertama. Informasi ini juga sudah kami sampaikan kepada Ibu melalui telepon pada 20/10/2021 dan telah diterima dengan baik.
Sebagai pemegang Mandiri Kartu Kredit Shopee, Ibu berhak memperoleh 5 koin Shopee untuk setiap pembelanjaan food & beverages dengan kelipatan transaksi Rp 1.000 dan satu koin Shopee dengan kelipatan transaksi Rp 1.000 untuk setiap pembelanjaan lainnya.
Informasi lebih lanjut mengenai manfaat Mandiri Kartu Kredit Shopee dapat dilihat pada https://www.mandirikartukredit.com/produk/mandiri-cobrand-shopee
Jika masih ada pertanyaan atau saran, bisa menghubungi Mandiri Call 14000 (24 jam) atau situs www.bankmandiri.co.id dengan memilih menu contact us atau e-mail mandiricare@bankmandiri.co.id
Rudi As Aturridha
Corporate Secretary, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Tanggapan Jasa Marga
Menanggapi surat pembaca berjudul ”Kartu Tol Tidak Terbaca” (Kompas, 20/10/2021), kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang dialami.
Kami telah mengecek semua gardu pada gerbang tol Bekasi Barat dan Slipi 2 pada periode transaksi Bapak David, tidak ditemukan kerusakan pada alat pembaca kartu e-toll di semua mesin transaksi.
Untuk mencegah masalah kartu e-toll tidak terbaca seperti yang dialami Bapak David, kami secara periodik memelihara dan meremajakan peralatan jalan tol.
Kami dapat membantu mengecek saldo uang elektronik dengan menggunakan nomor yang tertera di kartu tersebut. Jika masalah terulang, tetapi semoga tidak terjadi, Bapak David bisa menghubungi call center 24 jam Jasa Marga di 14080.
Dwimawan Heru S
Corporate Communication and Community Development Group Head,