Untuk membuat strategi dan kebijakan, kita perlu menentukan sikap bahwa perdagangan, terutama ekspor, harus menjadikan masyarakat kita lebih produktif yang berarti bekerja efisien dan dapat memproduksi barang dan jasa.
Oleh
REDAKSI
·2 menit baca
Upaya menjaga agar perdagangan, terutama ekspor, dapat menopang pemulihan ekonomi Indonesia pascapandemi perlu strategi dorongan besar.
Harian Kompas, Jumat (22/10/2021) memberitakan, pemerintah terus berupaya meningkatkan daya saing Indonesia. Upaya tersebut, menurut Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, melalui diversifikasi pasar dan produk serta masuk ke dalam rantai pasok global. Kebijakan akan diselaraskan antara perdagangan, investasi, dan industri.
Pandemi mengubah tatanan dunia, termasuk perdagangan. Meski demikian, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mencatat, negara ekonomi besar G-20 dan negara lain secara umum menjaga tetap berada dalam kesepakatan perdagangan bebas. Hal ini memberikan kesempatan kepada Indonesia untuk meningkatkan perdagangan, terutama ekspor.
Pernyataan Menteri Perdagangan mengisyaratkan perlunya strategi besar menopang perdagangan kita. Untuk membuat strategi dan kebijakan, kita perlu menentukan sikap bahwa perdagangan, terutama ekspor, haruslah bertujuan menjadikan masyarakat kita lebih produktif, yang berarti bekerja efisien dan dapat memproduksi barang dan jasa.
Setiap negara akan mengekspor barang dan jasa unggulannya. Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam sumber daya alam. Nilai ekspor terbesar kita saat ini pun berasal dari sumber daya alam, yaitu minyak sawit mentah dan batubara.
Agar berkelanjutan, telah sering dinyatakan produk ekspor kita harus masuk ke dalam rantai pasok global. Namun, kita harus memilih masuk ke dalam rantai pasok bernilai tambah paling tinggi. Itu sebabnya, Presiden Joko Widodo terus mendorong hilirisasi produk berbasis sumber daya alam kita.
Presiden Joko Widodo terus mendorong hilirisasi produk berbasis sumber daya alam kita.
Keunggulan komparatif kita harus didorong menjadi keunggulan kompetitif. Salah satunya dengan melakukan spesialisasi produk. Indonesia dengan sumber daya alam begitu besar dan beragam dapat mengkhususkan diri mengolah hasil pertanian dalam arti luas serta mineral dan batubara dengan menggunakan teknologi.
Selain itu, hilirisasi industri pengolahan sumber daya alam akan membuka lapangan kerja berkualitas bagi jutaan orang apabila dilakukan teintegrasi dari hulu hingga hilir dengan melibatkan usaha kecil dan menengah (UKM).
Oleh karena itu, kita juga harus mengembangkan perdagangan dalam negeri sebagai pendorong besar ekspor kita. Perdagangan dalam negeri membangkitkan ekonomi regional dalam negeri dari daerah penghasil sumber daya alam ke kawasan industri.
Pada tiap rantai perdagangan harus terjadi efisiensi yang meningkatkan produktivitas melalui kualitas sesuai permintaan dalam jumlah tepat dan waktu pengiriman sesuai kesepakatan. Hal ini melatih pelaku industri, terutama UKM, bekerja mengikuti standar perdagangan internasional dan siap bersaing di pasar ekspor.
Strategi dan kebijakan perdagangan juga perlu memastikan semua hasil penjualan ekspor masuk kembali ke dalam perekonomian Indonesia melalui bank-bank nasional. Pada akhirnya kekuatan ekonomi kita diukur dari nilai riil ekspor.