logo Kompas.id
OpiniSekitar Sumpah Pemuda
Iklan

Sekitar Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda sebagai salah satu engsel sejarah perjalanan bangsa diperingati setiap tahun. Namun, peringatan itu biasanya terasa hambar karena terbatas pada upacara, pidato bernuansa retorik, dan seremoni lain.

Oleh
J Kristiadi
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/oqzBajHhdbMKe-qqzXzwrDllOwE=/1024x1436/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F12%2F55774799_1544032150.jpg
KUM

J Kristiadi

Sederet kalimat terdiri kurang dari 40 kata, tetapi mempunyai kedigdayaan luar biasa. Narasi tersebut dikumandangkan para pemuda Indonesia dari seantero Nusantara. Mereka berkumpul  pada 28 Oktober 1928 dan bersumpah untuk bersatu. Peristiwa monumental itu disebut Hari Sumpah Pemuda. Tekad mereka berhasil. Fenomena yang dianggap ajaib dan sangat mengagumkan adalah bahasa persatuan ialah bahasa Melayu pantai yang penuturnya amat terbatas.

Bahasa itu, meski penuturnya sedikit, kebanyakan digunakan pedagang dan nelayan yang mobilitasnya tinggi. Maka, diharapkan bahasa itu lebih cepat tersebar di wilayah lain Indonesia. Para pemuda yang mewakili daerah-daerah dengan bahasa yang pengujarnya jauh lebih banyak, demi persatuan Indonesia, ikhlas bahasanya tak digunakan sebagai bahasa nasional.

Editor:
Antony Lee
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000