logo Kompas.id
OpiniBulan Bahasa
Iklan

Bulan Bahasa

Terdapat 746 bahasa etnik dari berbagai daerah di negeri ini, dari Sabang sampai Merauke. Sementara jumlah bahasa yang terancam punah sebanyak 163 bahasa etnik. Jumlah penuturnya kurang dari 500 orang.

Oleh
Ahmad Najib Burhani
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/rZayHPPgxv7zNZTK4ArDnOPIm04=/1024x611/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F03%2F20170601mye06_1584594861.jpg
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG

Prof Ahmad Najib Burhani difoto di rumahnya di kawasan Tangerang Selatan.

Oktober merupakan Bulan Bahasa dengan peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 sebagai tonggak yang menjadikan bangsa Indonesia menjunjung bahasa persatuan yang satu, bahasa Indonesia. Peran bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa dan simbol persatuan tentu tak perlu diragukan. Pertanyaannya justru adalah di mana letak dan fungsi bahasa daerah dalam penguatan nasionalisme? Apa makna bahasa etnik dalam kaitannya dengan kebudayaan nasional?

Indonesia adalah negara yang multilingual dan multikultural. Terdapat 746 bahasa etnik dari berbagai daerah di negeri ini, dari Sabang sampai Merauke. Kekayaan ragam bahasa ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu laboratorium bahasa terbesar di dunia. Seperti cukup sering ditulis, Papua menjadi daerah dengan jumlah suku dan bahasa terbanyak di Indonesia dengan sekitar 300 suku dan lebih dari 270 bahasa etnik.

Editor:
Mohammad Hilmi Faiq
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000