Kata ’’sendiri’’ yang kerap muncul dalam kalimat bahasa Indonesia mungkin dipengaruhi pola kalimat bahasa Inggris. Namun, dibutuhkan kecermatan jika ingin menerapkan pola bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia.
Oleh
Apolonius Lase
·4 menit baca
Beberapa tahun silam, saya dan seorang teman dari tim Penyelaras Bahasa Kompas, mendapat kesempatan berbagi pengetahuan tentang kebahasaan dengan adik-adik siswa di sebuah SMK Katolik di Cimahi, Jawa Barat. Dalam acara itu ada seorang siswa yang menyampaikan kerisauan hatinya akan satu kata, yaitu kata sendiri.
Menurut dia, sejumlah reporter di televisi selalu menyisipkan kata sendiri dalam setiap menyampaikan informasi, terutama saat laporan secara langsung. Menurut si penanya, kata sendiri yang diucapkan si reporter tidaklah tepat karena konteks yang dibicarakan tidak sesuai dengan makna kata sendiri.
Bagaimana seharusnya penggunaan kata sendiri? Apakah penggunaan kata seperti itu dalam jurnalistik sah-sah saja? Begitu kira-kira pertanyaan si penanya.
Bagaimana seharusnya penggunaan kata sendiri?
Agar terbayang seperti apa yang diresahkan si penanya, berikut beberapa contoh kalimat yang menggunakan kata sendiri di media daring.
Bagaimanakah Indonesia yang sistem hukumnya berakar dari civil law Belanda karena sejarah kolonial? Sistem hukum Belanda sendiri sudah mengalami perubahan. Masa kini sumber hukum tidak lagi hanya kodifikasi undang-undang, tetapi juga putusan hakim.
Kejuaraan itu sendiri telah berkembang dan format pesertanya menjadi 16 tim, dengan enam tim tambahan dari Konfederasi Amerika Tengah, Utara, dan Karibia (Concacaf).
Tony sendiri belum mengetahui bagaimana program yang akan dijalankan PB ISSI terhadapnya untuk Olimpiade Rio itu.
Dalam kecelakaan yang melibatkan truk dan mobil Kijang, lima orang tewas dan dua orang luka-luka. Adapun sopir truk itu sendiri melarikan diri.
KPK menangkap tangan Bupati Probolinggo karena menerima suap. Bupati Probolinggo sendiri terlihat tenang dan tidak melakukan perlawanan.
Lahan kuburan khusus jenazah yang meninggal karena Covid-19 tersisa 100, sementara jumlah yang meninggal sendiri sudah lebih dari 200 orang.
Sebelum kita bahas contoh kalimat tersebut, kita perhatikan dulu kalimat berikut: Anda masih sendiri? Pertanyaan ini bisa timbul ketika, pertama, kita sedang tidak berdua atau tidak ramai-ramai. Jawabannya bisa seperti ini, ”Ya, saya masih sendiri. Teman-teman yang lain masih belum pada datang.”
Kedua, pertanyaan ini juga bisa ditujukan kepada seseorang yang saat ditanya belum memiliki pasangan; belum punya pacar atau belum menikah. ”Iya, saya belum punya pacar. Mau jadi pacar saya?” atau ”Iya, nih, belum dapat-dapat. Carikan dong!”
Ya, kata sendiri dalam dialog ini sudah benar sesuai dengan makna yang ada di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). KBBI menyatakan kata sendiri bermakna ’seorang diri; tidak dengan orang lain’’.
KBBI menyatakan kata sendiri bermakna ’seorang diri; tidak dengan orang lain’’.
Adapun makna lain dari kata sendiri adalah sebagai berikut.
Pertama, ’tidak dibantu (dipengaruhi) orang lain’. Contoh: rencana itu adalah hasil pikirannya sendiri.
Kedua, ’tidak dibantu alat lain; otomatis. Contoh: radio yang dapat berhenti sendiri; berdiri sendiri.
Ketiga, ’kepunyaan dari yang disebut (yang bersangkutan), bukan kepunyaan orang lain. Contoh: ia tinggal di rumahnya sendiri.
Keempat, ’diri dari yang bersangkutan (bukan wakil atau pengganti); orang yang sesungguhnya (berkepentingan). Contoh: pelamar harus datang sendiri; dari dia sendiri, saya tidak pernah menerima surat.
Kelima, ’terpisah dari yang lain’; terasing; sendiri-sendiri. Contoh: setiap orang diperiksa sendiri.
Keenam, ’yang paling’. Contoh: ia selalu mau menang sendiri (tidak mau menghiraukan pendapat orang lain).
Meskipun si penanya kala itu tidak memberikan contoh kalimat, saya menangkap maksudnya, karena saya pun merasakan kerisauan yang sama.
Tidak tepat
Pada enam contoh kalimat di atas, terlihat penggunaan kata sendiri yang tidak tepat. Pada kalimat (1), kata sendiri bisa dihapus dan tidak mengubah arti atau maksud kalimat tersebut. Demikian pula dengan contoh (2), (3), (4), dan (5), kata sendiri bisa dihilangkan.
Pada dua kalimat contoh (4) dan (6), kata sendiri bisa langsung dihapus. Sebab, terlepas bahwa memang sopir itu memang sendiri, kata itu tetap tidak memberikan dampak apa-apa pada bangunan kalimat. Dengan demikian, penggunaan kata sendiri pada contoh (4) dan (6) tidak diperlukan.
Dari pola kalimat contoh di atas, tersirat maksud dari si pembuat kalimat yang ingin memberikan penekanan pada unsur pembentuk kalimat dengan menggunakan kata sendiri. Bisa jadi juga para reporter di televisi atau radio, saat melakukan laporan langsung bermaksud untuk memberikan penekanan.
Namun, pertanyaannya, mengapa harus menggunakan kata sendiri?
Dalam bahasa Inggris kita mengenal istilah reflexive pronoun. Kata ganti refleksif ini adalah kata ganti subyek yang digunakan untuk menunjukkan bahwa subyek dan obyeknya adalah orang atau benda yang sama.
Ciri dari kata ganti ini adalah adanya penambahan –self atau –selves pada subyek atau obyek yang digunakan dalam sebuah kalimat.
Bisa dikatakan reflexive pronoun merupakan kata ganti diri dalam kalimat bahasa Inggris. Namun, tak semua kalimat bisa menggunakan kata ganti ini.
Kata ganti ini hanya bisa digunakan saat subyek dan obyek dalam kalimat adalah sama. Contoh: Didik decided to reward himself with a dinner out (Didik memutuskan untuk menghargai dirinya sendiri dengan makan malam di luar).
Dalam contoh tersebut, Didik merupakan subyek dan himself (dirinya sendiri) mengacu kepada Didik yang merupakan obyek dari kalimat tersebut.
Penggunaan himself dilakukan untuk menghindari penulisan kata Didik yang berulang (*Didik decided to reward Didik with a dinner out [*Didik memutuskan untuk menghargai Didik dengan makan malam di luar]). Pemunculan Didik yang kedua menyebabkan kalimat terasa janggal.
Daripada menuliskan kata Didik dua kali, akan lebih baik jika kata Didik yang kedua diganti dengan himself (dirinya sendiri) sehingga akan menghindari munculnya kejanggalan kalimat.
Si reporter televisi dan berjuta-juta pengguna bahasa yang menggunakan kata sendiri barangkali mengacu pada pola bahasa Inggris ini. Namun, dari contoh terlihat bahwa penggunaan kata sendiri dalam keenam contoh tersebut sangat tidak tepat karena kalimat menjadi janggal. Mubazir.
Untuk menerapkan pola bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia memang dibutuhkan kecermatan.