Saya prihatin dan mengecam pelaku yang sangat tidak manusiawi, korban adalah tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan penanganan Covid-19. Komnas HAM wajib menginvestigasi lebih dalam dan membuat rekomendasinya.
Oleh
Pangeran Toba P Hasibuan
·3 menit baca
Sepanjang 2021, kekerasan yang bersifat kriminal kerap terjadi di Papua. Kekerasan ini bereskalasi menjelang PON Papua 2021 pada 2-15 Oktober 2021. Tidak bisa dipastikan, apakah ini kebetulan atau direncanakan.
Pada September 2021 terjadi penyerangan terhadap tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Satu tenaga kesehatan gugur dan beberapa luka-luka. Yang lebih mengenaskan, penyerangan diduga dibarengi kekerasan seksual terhadap korban.
Saya prihatin sekaligus mengecam pelaku yang sangat tidak manusiawi, apalagi korban adalah tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan penanganan Covid-19. Komnas HAM wajib menginvestigasi lebih mendalam kejadian tersebut dan merekomendasikan penanganannya.
Beberapa pelaku berhasil ditembak atau dibekuk oleh aparat keamanan, tetapi tidak pernah diketahui persis apa yang menjadi motif dan tujuan mereka. Pengungkapan motif menjadi penting guna menentukan solusinya. Intelijen negara perlu lebih berperan.
Kekerasan terhadap masyarakat sipil yang tidak bersenjata menimbulkan ketakutan. Sendi-sendi kehidupan jadi terganggu, warga takut beraktivitas ke luar rumah, dan pelayanan masyarakat terhambat. Pelaku kekerasan yang menimbulkan rasa takut disebut teroris. Pemerintah menyebutnya kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Sejak awal, Presiden Joko Widodo berkomitmen meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua yang selama ini jauh tertinggal. Papua merupakan daerah paling sering dikunjungi Presiden. Dana otonomi khusus terus meningkat (dana otonomi khusus 2019 untuk Papua Rp 5,8 triliun lebih) dan pembangunan berbagai infrastruktur digalakkan berupa jalan, jembatan, dan bandara.
Rasanya 10 tahun belum cukup untuk membenahi ketertinggalan selama ini. Untuk itu, perlu keputusan bersama dan komitmen berkelanjutan dari negara untuk melanjutkan pembangunan di tanah Papua.
Pemerintah harus mengevaluasi apa yang sebenarnya terjadi. Pendekatan perlu dilakukan dari hati ke hati dan pemerintah sebaiknya mengelola komunikasi terbuka, sederhana, dan terarah sehingga masyarakat atau generasi muda mempunyai pegangan di tengah arus informasi yang mendiskreditkan pemerintah.
Jangan sampai ada yang memancing di air keruh. Libatkan semua elemen masyarakat, ketua adat, tokoh masyarakat, para guru, dan pemuka agama sehingga semua memiliki pemahaman sama. Bahwa mulai dari Aceh sampai Papua, kita semua bersaudara.
Semoga menjadi perhatian semua pihak.
Pangeran Toba P Hasibuan
Sei Bengawan, Medan 20121
Alam Sehat, Manusia Sehat
Saya merasa beruntung ketika pemimpin ordo menempatkan saya di suatu paroki di Kecamatan Parlilitan, Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara.
Mengapa? Karena saya tinggal di daerah yang alamnya segar, sejuk, dan tentu sehat.
Udara bebas dari polusi. Ribuan pohon rimbun menghiasi perbukitan yang gagah membentang di tanah Batak Dairi. Air sungai mengalir bersih, tak ada sampah yang mengotori. Awan gemawan menambah kesejukan udara saat menyelimuti desa dan perbukitan.
Masyarakat yang mayoritas petani hidup damai dengan alam Parlilitan. Mereka tampak sehat dan bugar.
Saya kagum melihat banyak orang yang sudah berusia lanjut masih berjalan menuju kebun dan membawa alat untuk bekerja. Padahal, jarak rumah ke kebun tidak selalu dekat, tetapi mereka masih kuat untuk berjalan dan bekerja.
Pernah saya mewawancarai beberapa orang tua tentang resep hidup panjang. Jawabannya adalah dengan menjalin relasi yang dekat dengan alam. Mereka merasa dan mendengarkan di dalam batin, bisikan halus dari alam yang ingin dimengerti dan dijaga.
Dengan cara ini, mereka akan menjaga agar alam tetap steril dan bebas dari bahan-bahan kimia sehingga apa yang mereka terima dari alam adalah makanan dan minuman yang sehat, dan secukupnya.
Lalu, saya berpikir dan bertanya di dalam hati. Jika masyarakat di Desa Parlilitan menjadi satu sampel kecil yang masih bisa melestarikan alam, apakah masyarakat di desa atau bahkan kota lain bisa berusaha menjaga alam tetap sehat?
Jika alam sehat, manusia juga sehat. Semoga pengetahuan ini mendidik generasi muda untuk hidup selaras dengan alam.