Sejumlah prestasi internasional diraih warga di masa pandemi. Pemerintah kini perlu menjawab prakarsa warga di berbagai bidang, yang membanggakan selama pandemi, dengan memberikan perhatian, pemulihan, dan keadilan.
Oleh
Redaksi Kompas
·2 menit baca
Di tengah impitan pandemi Covid- 19, kabar gembira menyeruak dari dunia perfilman nasional. Sineas Indonesia tahun ini meraih sejumlah penghargaan internasional.
Seperti diberitakan harian ini, film Yuni garapan sineas muda Kamila Andini memenangi penghargaan Platform Prize di Toronto International Film Festival, Minggu (19/9/2021) waktu Kanada. Sebelumnya, pertengahan Agustus lalu, film Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (Vengeance Is Mine, All Others Pay Cash) karya Sutradara Edwin meraih Golden Leopard di Locarno Film Festival, Swiss. Kedua film itu diproduksi tahun ini. (Kompas, 20/9/2021)
Selain film, penghargaan internasional yang membanggakan juga diterima rumah produksi Watchdoc Documentary Maker, akhir Agustus lalu. Studio Film Dokumenter yang didirikan Andhy Panca Kurniawan dan Dandhy Laksono tahun 2009 itu meraih penghargaan Ramon Magsaysay untuk kategori Emergent Leadership. Film dokumenter Watchdoc dinilai sebagai bentuk jurnalisme investigasi dengan platform baru dan kreatif yang menyoroti isu sosial, lingkungan, dan hak asasi manusia. (Kompas, 1/9/2021)
Kesuksesan pekerja kreatif Indonesia itu sungguh menyeruak, ibarat menyusup lalu menyibakkan pandemi Covid-19 yang selama lebih dari 1,5 tahun ini membuat berbagai seni pertunjukan, termasuk film seakan mati suri. Terbenam dalam "lumpur" virus korona baru yang mematikan. Penghargaan itu, selain membanggakan, juga menjadi hiburan melegakan, saat bangsa ini, seperti negara lain, berjuang mengatasi pandemi. Penghargaan itu pun memantik asa mengulang prestasi dalam bidang dan ajang internasional lainnya.
Penghargaan internasional itu juga sekaligus menunjukkan pada dunia, bahwa warga Indonesia tidak pernah kehilangan semangat berkarya, dan meraih prestasi, meski Covid-19 masih melanda dan politisi terasa kurang peduli. Selain sineas, atlet nasional juga menunjukkan prestasi yang membanggakan pada Olimpiade 2020 dan Paralimpiade 2020 di Tokyo.
Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Universitas Gadjah Mada dan PSM Universitas Negeri Yogyakarta pada Juli lalu memenangi penghargaan pada Taipei International Choral Competition pula. Maranatha Christian University Choir meraih dua penghargaan emas dalam ajang The 2nd World Virtual Choir Festival 2020, awal Desember 2020.
Pandemi ternyata tak mampu mematikan kreativitas anak negeri. Bahkan, pandemi melahirkan kreasi dan cara baru untuk tetap menghidupi kreasi, seni, maupun daya hidup warga. Dalam situasi pandemi, Festival Film Indonesia (FFI) 2020 tetap bisa digelar dan berbagai kegiatan berkesenian berlangsung pula, dengan tetap memerhatikan protokol kesehatan dan keselamatan warga. Aktivitas ini tak hanya menggerakkan perekonomian, tetapi menguatkan asa kehidupan warga.
Pemerintah kini perlu menjawab prakarsa warga di berbagai bidang, yang membanggakan selama pandemi, dengan memberikan perhatian, pemulihan, dan keadilan. Daya saing dan kreasi warga bangsa ini, yang diakui dunia, perlu terus dihidupi pula.