Pelintasan Versus Perlintasan
Kata ”perlintasan” lebih sering muncul daripada kata ”pelintasan”. Apakah keseringan muncul itu menyebabkan kita menganggap kata tersebut adalah kata yang paling tepat?
Dalam suatu pemberitaan, baik di media cetak, media sosial, maupun televisi, kita sering membaca dan mendengar kata pelintasan dan perlintasan. Dari kedua kata tersebut, yang sering muncul ialah kata perlintasan.
Apakah karena seringnya muncul kata perlintasan menyebabkan kita menganggap kata tersebut adalah kata yang paling tepat?
Memang, kedua kata tersebut terdapat di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Namun, kedua kata itu sesungguhnya mempunyai makna yang berbeda. Fakta di lapangan menunjukkan, pengguna bahasa selalu menggunakan perlintasan, padahal sebetulnya yang dimaksudkan adalah kata pelintasan.
Apakah karena seringnya muncul kata perlintasan menyebabkan kita menganggap kata tersebut adalah kata yang paling tepat?
Dalam KBBI disebutkan bahwa perlintasan dan pelintasan berasal dari kata dasar lintas. Turunan dari kata lintas ialah melintas, melintasi, terlintas, lintasan, pelintas, pelintasan, perlintasan, kelintasan, dan selintas. Kata-kata tersebut mempunyai arti masing-masing.
Pembentukan kata pelintasan dan perlintasan mengikuti pola yang selama ini berlaku. Pola yang dimaksud biasanya diberlakukan untuk mencari bentuk mana yang tepat, makna yang muncul, dan sejauh mana diterima penggunaannya dalam berbahasa.
Untuk menentukan kata peninju dan petinju, misalnya, kita dapat melihat dari pola pembentukannya. Pola untuk peninju ialah tinju-meninju-peninjuan-peninju, sedangkan untuk petinju ialah tinju-bertinju-pertinjuan-petinju.
Baca juga : Banjir Singkatan Kala Pandemi
Kata peninjuan bermakna ’proses, cara, perbuatan meninju’ dan peninju bermakna ’orang yang meninju’. Adapun pertinjuan bermakna ’segala sesuatu yang berkaitan dengan tinju’ dan petinju adalah ’orang yang bermain tinju; atlet tinju’.
Kata pelintasan dan perlintasan juga mengikuti pola tersebut. Pola kata pelintasan ialah lintas-melintas-pelintasan-pelintas, sedangkan perlintasan ialah lintas-*berlintas-perlintasan-*perlintas.
Baca juga : Kue Bolu atau Roti Bolu, Ya?
Kita lihat dalam pola perlintasan terdapat tanda bintang (*) pada berlintas dan perlintas. Hal itu berbeda dengan pada kata melintas dan pelintas. Tanda tersebut menunjukkan bahwa kata tersebut belum berterima atau belum dipakai pengguna bahasa.
Meskipun demikian, hal itu tidak menyebabkan kata perlintasan yang berada di urutan berikutnya dari urutan lintas-berlintas-… tidak diakui keberadaannya. Fakta membuktikan bahwa kata tersebut malah kerap digunakan masyarakat meskipun penggunaannya tidak tepat.
Makna berbeda
Pola rumpang seperti terdapat pada pola lintas-*berlintas-perlintasan-*perlintas dapat juga ditemukan pada kata lain. Namun, sekali lagi, hal itu tidak menyebabkan kata perlintasan—dan juga kata-kata lain yang polanya rumpang—tidak diakui keberadaannya dalam penggunaan bahasa.
Yang terjadi adalah pola pelintasan yang mengikuti pola lintas-melintas menyebabkan maknanya berbeda dengan perlintasan yang mengikuti pola lintas-berlintas.
Pelintasan mengandung arti ’tempat melintas, tempat menyeberang di jalan dan sebagainya’, sedangkan perlintasan mengandung arti ’peralihan (tentang masa, pemerintahan, dan sebagainya)’.
Agar lebih jelas, kita lihat beberapa contoh berikut.
- Menerobos palang pintu perlintasan sebidang rel kereta api sangat membahayakan keselamatan jiwa.
- Pasal tersebut mengatur ketentuan denda bagi setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di perlintasan antara kereta api dan jalan yang tidak berhenti ketika sinyal sudah berbunyi.
- Kepala Bidang Keselamatan dan Teknologi Transportasi Dinas Perhubungan DIY Didit Suranto mengatakan, sosialisasi di perlintasan sebidang ini dalam rangka memberikan suatu gambaran bagi masyarakat yang melintasi di perlintasan.
Dari ketiga contoh kalimat tersebut, kata perlintasan (peralihan) selalu muncul dalam pemberitaan, terutama tentang area sebidang yang dilalui kereta api. Padahal, sesuai dengan makna yang muncul dari pola seperti yang sudah dijelaskan di atas, mestinya yang dipakai adalah pelintasan, bukan perlintasan.
Baca juga : Perempuan Aktivis atau Aktivis Perempuan?
Berikut kalimat perbaikannya.
- Menerobos palang pintu pelintasan sebidang rel kereta api sangat membahayakan keselamatan jiwa.
- Pasal tersebut mengatur ketentuan denda bagi setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor di pelintasan antara kereta api dan jalan yang tidak berhenti ketika sinyal sudah berbunyi.
- Kepala Bidang Keselamatan dan Teknologi Transportasi Dinas Perhubungan DIY Didit Suranto mengatakan, sosialisasi di pelintasan sebidang ini dalam rangka memberikan suatu gambaran bagi masyarakat yang melintasi di pelintasan.
Sementara itu, contoh kata yang menggunakan kata perlintasan dengan tepat jarang sekali kita temukan. Paling-paling hanya ditemukan beberapa saja, seperti ”Mengulik Kwitang dalam Simpang Perlintasan Sejarah” (Kompasiana, Desember 2017) atau ”Sejarah hakikatnya adalah ilmu tentang manusia dalam dimensi perlintasan waktu” (Republikmerdeka.id, tanpa tahun).
Contoh yang jarang ditemukan itu bisa jadi karena hanya segelintir pengguna bahasa yang tahu bahwa kata perlintasan sesungguhnya berbeda maknanya dengan pelintasan. Frekuensi pemunculan perlintasan yang dianggap bermakna ’tempat melintas, tempat menyeberang di jalan dan sebagainya’ yang tinggi itu dianggap sebagai sebuah kebenaran.
Mereka belum menyadari bahwa makna perlintasan, sesuai dengan KBBI, sesungguhnya adalah ’peralihan (tentang masa, pemerintahan, dan sebagainya)’, bukan bermakna ’tempat melintas, tempat menyeberang di jalan dan sebagainya’.
Kusnadi, Penyelaras Bahasa Kompas