Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) meminta Pemerintah Indonesia menghentikan sementara proyek infrastruktur pariwisata di Taman Nasional Komodo.
Oleh
Redaksi
·2 menit baca
Judul Tajuk Rencana 3 Juli 2009 ini kita angkat kembali. Saat itu karena penambangan emas di Kecamatan Komodo. Kali ini karena komodo terancam punah.
Harian ini, Senin, 6 September 2021, mengangkat hasil Kongres Persatuan Konservasi Internasional atau International Union for Conservation of Nature (IUCN) di Perancis dua hari sebelumnya. IUCN meningkatkan status komodo dari rentan menjadi terancam punah dalam Daftar Merah IUCN.
Alasan IUCN yang dikemukakan ialah komodo terancam dampak perubahan iklim. Kenaikan suhu global dan permukaan air laut diperkirakan mengurangi habitat yang cocok bagi komodo setidaknya 30 persen dalam 45 tahun ke depan. Komodo di luar kawasan lindung juga terancam oleh hilangnya habitat yang signifikan karena aktivitas manusia yang berkelanjutan.
Habitat alami komodo jauh sebelumnya tidak hanya seperti yang ada sekarang. Dari temuan fosilnya, komodo pernah hidup di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Saat ini, habitat komodo terdesak di sekitar Flores, yaitu di Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan pulau kecil lainnya.
Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Evy Ayu Arida, yang dikutip harian ini, menambahkan, komodo juga kanibal. Anak komodo dimakan pejantan sehingga komodo yang bertahan menjadi dewasa sedikit jumlahnya. Melalui tajuk rencana ini, kita telah mengingatkan ancaman terhadap habitat komodo ketika ada penambangan emas di Batugosok, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Januari 2009. Lokasi penambangan merupakan kawasan penyangga Taman Nasional Komodo.
Terhadap penambangan emas, kita telah mengingatkan, paradigma pembangunan berkelanjutan tetap mempertimbangkan daya dukung lingkungan. Kita tak ingin generasi baru Indonesia masa depan dihadapkan pada ancaman bunuh diri ekologis yang mengancam masa depan Indonesia.
Kenaikan suhu global dan permukaan air laut diperkirakan mengurangi habitat yang cocok bagi komodo.
Dari pemberitaan kita tahu, saat ini pemerintah tengah merampungkan proyek infrastruktur pariwisata di Taman Nasional Komodo. Terhadap proyek itu, harian ini pada 5 Agustus 2021 memberitakan, Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) meminta Pemerintah Indonesia menghentikan sementara proyek infrastruktur pariwisata di Taman Nasional Komodo. Dalam dokumen Komite Warisan Dunia UNESCO Nomor WHC/21/44.COM/7B, Taman Nasional Komodo adalah warisan dunia.
Kita berkepentingan kadal terbesar di dunia yang masih hidup di dunia modern ini akan tetap hidup bebas di habitatnya. Status terancam punah ini satu tingkat di bawah status amat kritis atau dua tingkat di bawah status punah di alam. Kita berupaya status terancam punah ini tidak naik dengan cepat karena kecerobohan kita sendiri. Jika itu terjadi, kita hanya bisa menangis.