logo Kompas.id
OpiniSuara Rakyat, Suara Tuhan
Iklan

Suara Rakyat, Suara Tuhan

Daulat rakyat tak akan terwujud hanya karena ungkapan romantik-retorik semata. Kelengahan rakyat memilih pengelola kekuasaan negara akan berakibat rakyat menuai derita dan sengsara.

Oleh
J Kristiadi
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/h0cSt7zxGcsAWGV3-B-f70hdBC8=/1024x1436/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F06%2F55774799_1560358324.jpg
KOMPAS/HERU SRI KUMORO (KUM)

J Kristiadi

Derajat kemuliaan suara rakyat dijunjung tinggi setara kuasa ilahiah. Mantranya, suara rakyat adalah suara Tuhan (Vox Populi, Vox Dei). Suara rakyat yang disunggi sedemikian tinggi dipercayakan kepada para wakil rakyat dan penguasa negara yang lain. Rakyat mengganjar mereka martabat, kehormatan, dan otoritas politik agar kekuasaan dikelola guna mewujudkan kesejahteraan bersama. Rakyat mempertaruhkan nasib dan masa depannya kepada mereka. Pertanyaannya, mengapa praktik demokrasi di Indonesia semakin rapuh?

Beberapa bulan terakhir, eskalasi kritik terhadap praktik demokrasi kian melengking. Pemantiknya polemik penghapusan mural bergambar mirip Presiden Joko Widodo bertuliskan ”404: Not Found” (Kompas, 18/8/2021). Kritik juga datang dari The Economist (21/8/2021), demokrasi semakin melemah di era Jokowi. Penilaian panjang lebar disampaikan LP3ES dalam buku Nestapa Demokrasi di Masa Pandemi. Suara senada, Democratic Deconsolidation in Southeast Asia (Marcus Mietzner, 2021).

Editor:
Antony Lee
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000