Varian Delta menimbulkan lonjakan kasus Covid-19 di banyak negara. Varian ini lebih cepat bereplikasi, menular, dan menimbulkan gejala berat. Perlu tindakan cepat, tegas, dan konsisten untuk mengatasi.
Oleh
Redaksi
·3 menit baca
Pemerintah Jepang menetapkan keadaan darurat Covid-19 mulai 27 Agustus hingga 12 September 2021 pada 70 persen wilayahnya. Hal itu untuk meredam kenaikan kasus akibat varian Delta.
Menurut Kementerian Kesehatan Jepang, terjadi lonjakan kasus Covid-19 dan peningkatan drastis jumlah pasien kondisi kritis selama 12 hari terakhir. Sistem layanan kesehatan kewalahan. Banyak orang sakit terpaksa dirawat di rumah. Kematian meningkat karena perawatan terbatas.
Varian Delta yang semula dikenal sebagai B 1.617.2, pertama kali diidentifikasi di India. Merebaknya varian itu sejak akhir Maret hingga Mei 2021 membuat India mencatat kematian lebih dari 4.000 kasus per hari.
Varian Delta lebih cepat bereplikasi, menular dan menimbulkan gejala lebih berat, sehingga memicu ledakan kasus selain di India juga di Inggris, Jerman, Rusia, Amerika Serikat (AS), Afrika Selatan, serta negara lain. Karena itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkannya sebagai variant of concern pada 31 Mei 2021.
Pertengahan Agustus, sejumlah negara bagian di AS mengumumkan darurat layanan kesehatan. Peningkatan kasus Covid-19 sebenarnya terjadi sejak Juni. Hal itu membuat banyak rumah sakit akhirnya kehabisan tempat tidur unit perawatan intensif, keterbatasan tenaga kesehatan, ventilator, dan stok oksigen. Rumah sakit terpaksa mengubah tempat parkir menjadi rumah sakit lapangan. Untuk melayani, mereka minta bantuan tim bantuan medis bencana federal yang terdiri dari dokter, perawat, terapis pernapasan, apoteker, dan paramedis. Kasus baru, kebutuhan rawat inap dan kematian sebagian besar terjadi pada mereka yang belum divaksinasi.
Varian Delta juga menyebabkan peningkatan kasus di Australia sehingga sejumlah negara bagian memberlakukan beberapa kali lockdown. Di Asia, varian Delta menyebabkan merebaknya kasus baru di China sejak pertengahan Juli. Lonjakan kasus baru juga terjadi di negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, dan Filipina.
Di Indonesia, setelah landai seusai badai bulan Januari-Februari, kasus Covid-19 mulai merambat naik pasca-Lebaran. Varian Delta menyebabkan ledakan kasus di Kudus, Jawa Tengah, pada Juni.
Peningkatan kasus dan kematian di sejumlah kota membuat Indonesia sempat berada di peringkat pertama pertambahan kasus Covid-19 dunia. Saat ini kasus mulai menurun di Jawa-Bali, tapi masih meningkat di luar wilayah itu.
Pemerintah telah belajar dari pengalaman banyak negara, menetapkan pembatasan ketat di banyak wilayah dan mempercepat cakupan vaksinasi bisa menurunkan kasus. Yang masih perlu ditingkatkan adalah mengintensifkan pelacakan kontak, menggelar penapisan massal, sehingga kasus bisa diisolasi dan diobati. Selain itu, menutup perbatasan dan memberlakukan karantina ketat bagi mereka yang datang dari luar negeri.
Semua itu menjadi penting karena virus terus bermutasi. Di masa depan, bukan tidak mungkin timbul varian SARS-CoV-2 yang setara atau lebih ganas daripada Delta. Pada dasarnya, manusia berlomba kesintasan dengan virus. Karena itu, kita harus memutus rantai penularan dan menghilangkan kesempatan bagi virus Covid-19 untuk bermutasi.