Ketangguhan yang Menumbuhkan
Indonesia tumbuh jadi optimisme nasional. Pandemi Covid-19 tak menciutkan pertumbuhan bangsa di berbagai bidang kehidupan. Kuncinya bekerja sama, saling membantu untuk mengatasi pandemi ini.
Tema ”Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh” resmi menghiasi HUT Ke-76 Kemerdekaan RI tahun 2021. Menurut KBBI, tangguh adalah sukar dikalahkan, kuat dan andal (kata sifat), atau kuat sekali, tabah, tahan dan kukuh (kata benda). Indonesia tangguh menghadapi pandemi.
Indonesia tumbuh jadi optimisme nasional. Tumbuh adalah terus berkembang menjadi besar dan sempurna. Pandemi tak menciutkan pertumbuhan bangsa di berbagai bidang kehidupan.
Sejak Maret 2020, Indonesia menghadapi badai Covid-19 yang menghantam kesehatan dan ekonomi. Masalah ini dialami masyarakat dan pemerintah secara simultan dan tak pandang bulu. Pandemi Covid-19 tidak hanya mengguncang Indonesia. Nyaris semua negara di dunia terkena dalam berbagai bentuk dan dimensi berbeda. WHO menetapkan pandemi yang mendunia.
Pandemi tak menciutkan pertumbuhan bangsa di berbagai bidang kehidupan.
Gegara Covid-19, kesehatan masyarakat terguncang. Banyak warga terjangkit virus korona. Tak kurang dari 108.571 jiwa meninggal dunia. Sebanyak 3.129.661 sembuh dan melanjutkan hidup, dari 3.686.740 yang terjangkit virus ini (data per 9/8/2021).
Dari sisi kebijakan dan anggaran negara—lepas dari kritik dan kekurangnya—pemerintah sudah berusaha optimal mengendalikan laju penularan dan mengatasi dampak serta memulihkan kondisi sosial ekonomi secara paralel. Kebijakan PPKM darurat dalam berbagai level menjadi pilihan terbaru yang diambil sejak 1 Juli 2021.
Anggaran kesehatan dalam rangka penanggulangan Covid-19 secara nasional mencapai ratusan triliun rupiah. Tahun 2021 saja ada Rp 326,4 triliun, dan RAPBN 2022 sebesar Rp 255,3 triliun (9,4 persen dari total RAPBN Rp 2.708,7 triliun). Terdapat juga anggaran perlinsos (perlindungan sosial) tahun 2021 mencapai Rp 487,8 triliun dan Rp 427,5 triliun untuk tahun 2022. Pendidikan untuk peningkatan produktivitas dan kualitas SDM sebesar Rp 541,7 triliun, sedangkan anggaran transfer ke daerah dan dana desa sebanyak Rp 770,4 triliun (2022).
Baca juga: Ini Masalah Kita
Aneka skema perlinsos, seperti untuk manula, usia produktif, usia sekolah, ibu hamil, dan anak balita. Lalu, digencarkan kartu bahan kebutuhan pokok, subsidi listrik, subsidi LPG, BLT dana desa, bantuan iuran pekerja, subsidi BBM, cadangan bencana, bantuan disabilitas, dan sebagainya.
Ekonomi pun mengalami hantaman. Penurunan pendapatan dialami warga dan badan usaha. Sebagian kehilangan pekerjaan. Kementerian Ketenagakerjaan mencatat, 386.877 pekerja terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) pada 2020. Hal ini 20 kali lipat dibandingkan dengan 2019 (Kompas, 12/3/2021).
Strategi baru
Pemerintah melakukan refocusing dan realokasi APBN agar anggaran negara dioptimalkan untuk mengatasi penularan virus korona dan dampaknya. Pemulihan ekonomi nasional telah menjadi cara mengatasi dampak sosial-ekonomi akibat pandemi. Sejak 2020 berbagai skema dalam kerangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dilakukan dengan anggaran sebesar Rp 201,2 triliun.
Menghadapi pandemi, Indonesia harus lebih fokus untuk menggencarkan vaksinasi bagi masyarakat yang membutuhkan. Hingga kini, jumlah warga yang sudah divaksin dari sasaran vaksin sebanyak 208.265.720 jiwa, sejumlah 54,674,912 (26,25 persen) dosis 1 dan 28,944,920 dosis 2 (13,90 persen) jiwa. Ke depan, sebagian besar warga masih harus dipastikan mendapatkan vaksinasi secepatnya.
Kita butuh strategi baru agar pandemi bisa diatasi bersama. Hemat penulis, pemulihan ekonomi nasional berguna bagi pertumbuhan ekonomi rakyat. Ke depan harus fokus pada percepatan pelaksanaan reforma agraria, perhutanan sosial, dan penguatan UMKM.
Baca juga : Strategi Segi Lima untuk Keluar dari Pandemi
Sampai Agustus 2021, capaian redistribusi tanah seluas 1,20 juta hektar (26,67 persen) dari target 4,5 juta hektar. Perlu percepatan redistribusi tanah, termasuk tanah yang berasal dari pelepasan kawasan hutan (baru 16,17 persen) kepada rakyat miskin dan pengangguran baru di perdesaan akibat pandemi.
Distribusi dan redistribusi tanah yang dilanjutkan pemberdayaan ekonomi rakyat melalui pengembangan koperasi dan UMKM. Secara total disalurkan bantuan UMKM Rp 1,2 juta per orang kepada tiga juta pelaku usaha mikro atau Rp 3,6 triliun (2021). Reforma agraria dan pemberdayaan UMKM adalah jalan terbaik agar bangsa ini tangguh dan tumbuh walau di musim pandemi.
Percepatan penetapan hutan adat dan hutan desa menjadi pilihan untuk memastikan rakyat memiliki alat produksi (tanah) yang layak sehingga bisa berproduksi. Pemerintah melalui KLHK telah menetapkan 110 Surat Keputusan (SK) Hutan Adat dengan total seluas 94.426 hektar kepada berbagai komunitas masyarakat adat yang tersebar di sejumlah provinsi (Januari 2021). Berbagai skema perhutanan sosial juga penting dikembangkan guna menunjang pengembangan bidang pertanian, perkebunan, peternakan, dan lainnya.
Tujuan ideal
Semua kegiatan dalam reforma agraria dijalankan dalam kerangka pembangunan ekonomi berkeadilan yang telah dicanangkan presiden tahun 2017. Reforma agraria bisa menjadi program strategis dalam pemulihan ekonomi dan reformasi struktural.
Program strategis ini sekaligus menjadi andalan bagi pemulihan ekonomi nasional sebagai dampak pandemi Covid-19. Reforma agraria menjadi pilihan tepat untuk diakselerasi eksekusinya sekarang ini.
Peringatan HUT Ke-76 Kemerdekaan RI menjadi momentum untuk refleksi tujuan kita bernegara. Kondisi masyarakat yang adil-makmur dan bahagia-sejahtera. Tatanan masyarakat yang sehat serta bebas dari kebodohan dan kemiskinan, ke sana kita menuju. Pembukaan UUD 1945 tentu saja tetap menjadi panduan konstitusionalnya.
Masyarakat yang saling membantu meringankan beban yang lainnya.
Masyarakat yang memiliki tanah, air, dan kekayaan alam lainnya, yang punya pekerjaan dan penghasilan yang layak. Suatu keadaan di mana tak ada warga yang mengalami ketidakadilan dalam pelayanan kesehatan dan pendidikan. Setiap warga berkesempatan meningkatkan status sosial ekonominya. Masyarakat yang saling membantu meringankan beban yang lainnya.
Maka, tak salah jika HUT Ke-76 Kemerdekaan RI dihikmati sebagai tahun ”Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh” yang mengisyaratkan kekuatan untuk bertahan di tengah pandemi. Walau hantaman keras datang, kita tetap tangguh bertahan sebagai satu bangsa. Kita mampu menjaga eksistensi dari terpaan krisis.
Baca juga : Kuadran Korona
Lebih lanjut, kita bisa tumbuh menjadikan bangsa ini selalu optimis dalam menatap hari depan. Pandemi boleh menggoyang kesehatan dan ekonomi bangsa. Namun, itu tak menghentikan pertumbuhan nasional. Tumbuh, maju dan berkembang menjadi bangsa terhormat.
Mari buktikan gotong royong dalam nyata. Ketangguhan yang menumbuhkan kepribadian bangsa pada musim pandemi. Dirgahayu Indonesia-ku. Salam sehat dan merdeka!
Usep Setiawan, Tenaga Ahli Utama di Kantor Staf Presiden