Pentingnya Keterbukaan Informasi Harta dalam Keluarga
Barangkali karena pengaruh adat atau kebiasaan, masih banyak keluarga yang belum terbuka mengenai situasi keuangannya, termasuk antara suami dan istri. Idealnya, suami dan istri mengetahui berapa aset dan utang keluarga.
Oleh
Joice Tauris Santi
·3 menit baca
Keterbukaan informasi tidak hanya diperlukan dalam sebuah perusahaan, seperti perusahaan terbuka yang tercatat di bursa, tetapi juga dalam keluarga. Barangkali, karena pengaruh adat atau kebiasaan, masih banyak keluarga yang belum terbuka mengenai situasi keuangannya, termasuk antara suami dan istri.
Suami bisa jadi memiliki beberapa rekening tabungan, tetapi istri hanya diberi akses ke satu rekening tabungan saja. Ada juga istri yang tidak tahu suaminya memiliki simpanan berupa saham di beberapa sekuritas. Atau, suami yang tidak tahu istrinya memiliki tabungan emas virtual di beberapa platform penjual emas daring. Begitu pun mengenai utang. Ada saja orang yang menyembunyikan utangnya dari pasangan.
Idealnya, suami dan istri mengetahui dengan pasti berapa aset dan utang keluarga. Aset keluarga dapat saja diperoleh dari warisan suami atau istri atau dari penghasilan sejak mereka menikah.
Idealnya, suami dan istri mengetahui dengan pasti berapa aset dan utang keluarga.
Seiring semakin bertambahnya usia pernikahan dan investasi yang semakin demokratis, kemungkinan besar aset-aset itu telah bertambah nilai dan jumlahnya dari tahun ke tahun.
Tidak hanya dalam bentuk fisik, seperti aset properti, tetapi juga dalam bentuk digital, seperti saham, emas, investasi pada perusahaan peer to peer landing, atau perusahaan urun dana hingga aset kripto.
Untuk membuka aset dalam platform daring, diperlukan password dan user id. Tidak ada salahnya memberitahukan ke pasangan atau anak aset apa saja yang dimiliki, termasuk password dan user id-nya. Juga daftar kontak yang dapat dihubungi, seperti alamat, e-mail, dan telepon perusahaan sekuritas, perusahaan manajer investasi, atau bank tempat menyimpan aset tersebut.
Tidak hanya aset investasi dan properti, perlindungan pun perlu diungkapkan. Perlindungan atau asuransi perlu diberitahukan kepada anggota keluarga yang lain.
Saat ini, ketika pandemi melanda, asuransi kesehatan dapat menjadi salah satu sandaran untuk menutup biaya perawatan karena terpapar Covid-19. Beberapa perusahaan asuransi yang mengeluarkan produk asuransi kesehatan memberikan santunan untuk isolasi mandiri, meniadakan masa tunggu jika polis sedang tidak aktif, hingga memperpanjang waktu penyampaian klaim.
Jika pemegang polis sakit dan tidak dapat mengurus, tentu anggota keluarga lain yang mengurus keperluan asuransi ini. Akan tetapi, jika pemegang polis, misalnya sang ibu, tidak menginformasikan kepada anaknya bahwa dia memiliki asuransi kesehatan, bisa jadi manfaat ini tidak dapat digunakan maksimal.
Demikian pula dengan asuransi jiwa. Polis yang tidak diketahui di mana disimpannya atau asuransi jiwa yang dimiliki orangtua, tetapi tidak pernah diinformasikan kepada anaknya, akan membuat segala macam proteksi tidak dapat dimanfaatkan ketika benar-benar diperlukan.
Oleh karena itu, keterbukaan informasi perihal keuangan sangat diperlukan karena akan sangat berguna bagi semua anggota keluarga. Segala daftar aset, utang, dan proteksi sebaiknya disampaikan secara terbuka kepada anggota keluarga yang lain.