Di luar negeri koleksi buku tokoh penting disimpan jadi satu. Koleksi buku dan arsip Profesor Zygmunt Bauman (1925-2017), sosiolog dan filsuf, disimpan sebagai satu bagian di Perpustakaan University of Leeds, Inggris.
Oleh
Hywel Coleman
·3 menit baca
Berita di Kompas ”Harta Karun di Tumpukan Buku Bekas” (Minggu, 20/6/2021) sangat mengejutkan. Perpustakaan pribadi Adam Malik, Mohammad Hatta, Ali Sadikin, Frans Seda, Buya Hamka, dan tokoh lain pindah ke toko buku bekas ketika pemiliknya wafat.
Lebih dari itu, dokumen-dokumen bersejarah terselip di antara buku-buku tersebut dan ikut terbuang. Amat disayangkan koleksi yang sangat tinggi nilai sejarah dan budayanya itu tidak diwariskan atau dihibahkan ke Perpustakaan Nasional atau ke salah satu perpustakaan milik perguruan tinggi.
Tentu saja pihak perpustakaan dapat menyaring buku yang diterima; jangan sampai warisan menjadi beban institusi penerima. Jika memang ada yang tidak dibutuhkan, buku tersebut boleh ditawarkan ke perpustakaan lain atau diberikan ke toko buku bekas.
Namun, umumnya di luar negeri koleksi buku milik tokoh penting disimpan sebagai suatu keutuhan dan tidak dipecah-pecah. Salah satu contoh, koleksi buku dan arsip Profesor Zygmunt Bauman (1925-2017), sosiolog dan filsuf terkenal, disimpan dan menjadi satu bagian pada Perpustakaan University of Leeds, Inggris.
Seandainya koleksi pribadi tokoh bangsa Indonesia, termasuk cendekiawan dan budayawan, dihibahkan kepada salah satu perpustakaan yang dapat diakses oleh masyarakat banyak, maka akan sangat bermanfaat, terutama untuk para sejarawan atau peneliti lain.
Hywel Coleman
Honorary Senior Research Fellow, University of Leeds, Inggris;
Berdomisili di Depok, Jawa Barat
Tanggapan PT KAI
Berikut ini kami sampaikan tanggapan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atas surat Ibu Vita Priyambada berjudul ”Gagal Bayar” di harian Kompas (Selasa, 13/7/2021).
Sebelumnya kami berterima kasih atas pilihan menggunakan kereta api sebagai pilihan moda transportasi. Mohon maaf atas ketidanyamanan yang dialami.
Sesuai jawaban call center, memang betul tidak ada kendala pada sistem pembayaran tiket KA di Indomaret dan ATM pada 5-6 Juli 2021.
Setelah kami telusuri lebih lanjut, proses pembayaran tersebut tidak berhasil mungkin karena melebihi batas waktu 1 jam setelah proses booking sehingga terjadi gagal bayar.
Kami juga memohon maaf atas keterlambatan respons di contact center karena ada penyesuaian pola kerja pada masa pandemi. Sebagai alternatif, Anda dapat mengunjungi layanan pelanggan kami di stasiun-stasiun.
Joni Martinus
Vice President Public Relations PT KAI (Persero)
Catatan Meter
Saya pelanggan PDAM Kabupaten Tangerang dengan nomor pelanggan C195067.
Pada 13 Juli 2021, saya membayar tagihan PDAM untuk Juli 2021. Jumlah pemakaian 102 meter kubik, rincian stan meter 1384-1486.
Pada 18 Juli 2021, saya mengecek stan meter saya, ternyata masih 1477. Mohon perhatian pihak PDAM Kabupaten Tangerang agar menagih sesuai pemakaian.
Shinta Febrina
Kompleks La Verde, Cluster Vivere, Serpong Utara
PPDB Daring
Anak saya mendaftar sekolah ke SMAN 2 Cibinong via penerimaan peserta didik baru (PPDB) daring Jawa Barat lewat jalur perpindahan tugas orangtua (bukti terlampir).
Saya dimutasi kerja ke Bogor, sebelumnya di Jakarta. Namun, pendaftaran anak saya ditolak dengan alasan: data perlu diperbaiki karena surat mutasi aparatur sipil negara (ASN) yang diminta. Padahal, saya pegawai swasta.
Apakah memang hanya anak ASN yang bisa bersekolah negeri di luar daerah, tidak sesuai alamat KTP orangtua?
Bagaimana dengan anak pegawai swasta lain yang orangtuanya harus berpindah lokasi tugas kerja? Bukankah seharusnya hak kami sama?
Mohon tanggapan Dinas Pendidikan Jabar.
Muhamad Ilyasa
Rangkapan Jaya Baru RT 003 RW 010, Depok 16434
Jootje Gosal
Dalam infografis Menuju Tokyo-Evolusi Makna Kata Olimpiade Zohri (Kompas, 14/7/2021), tertulis nama Jalal Gozal sebagai pelari 100 meter putra pada Olimpiade Melbourne 1956 dan Olimpiade Roma 1960.
Mungkin yang dimaksud adalah Johan Edward William (JEW) Gosal atau lebih dikenal sebagai Jootje Gosal.
Ia sprinter andalan sesudah era Dasuki dengan rekor 10,6 detik. Bersama Sarengat ia memegang rekor 10,4 detik. Di generasinya ada Jantje Oroh dan Bambang Wahyudi.