Jika dana publik diraih, apa yang akan dilakukan Bukalapak dan perusahaan teknologi lainnya? Kita tentu ingin agar hasil dari aksi korporasi itu untuk pengembangan usaha sehingga membesar dan membuka lapangan kerja baru
Oleh
REDAKSI
·2 menit baca
Laman e-dagang Bukalapak tidak lama lagi melakukan penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia. Ini menjadi awal perusahaan teknologi memasuki bursa.
Pengumuman penawaran saham perdana (IPO) perusahaan yang berdiri mulai 2010 itu mendapat perhatian media asing. Langkah Bukalapak itu disebutkan sebagai gelombang awal penawaran saham perdana perusahaan teknologi di Indonesia. Akan ada aksi korporasi perusahaan teknologi lainnya.
Perusahaan teknologi yang akan melakukan IPO, antara lain Gojek, Tokopedia, dan Traveloka. Gojek dan Tokopedia sudah merencanakan menawarkan saham perdana sejak tahun lalu. Kemungkinan mereka melakukannya menjelang akhir tahun ini di bursa Jakarta dan New York. Traveloka akan menggunakan perusahaan khusus untuk akuisisi (special purpose acquisition company) saat mencari dana publik di New York.
Langkah perusahaan teknologi di Indonesia sangat wajar disoroti media asing karena Indonesia termasuk di dalam lima besar yang memiliki jumlah usaha rintisan (start up) secara global. Selama ini, investor asing berbondong-bondong melakukan penanaman modal. Bahkan, di tengah pandemi investor tetap melirik usaha rintisan di Indonesia.
Sorotan ditujukan ke Indonesia sebab IPO Bukalapak menjadi semacam acuan bagi perusahaan teknologi lain saat kelak melakukan aksi korporasi semacam. Bukalapak menjadi contoh bagi usaha rintisan, bagi perusahaan teknologi lain, dalam mencari dana publik. Investor global juga ingin melihat sejauh mana respons publik terhadap perusahaan ini.
Sejauh ini penawaran saham perdana awal (book building) yang dilakukan sejak beberapa hari lalu hingga Senin (19/7/2021) menunjukkan hasil yang positif. Harga batas atas, Rp 850 per lembar saham, bisa dicapai dalam masa penawaran awal itu. Kabar ini mengindikasikan minat investor tergolong tinggi. Saham dengan kode BUKA juga dikabarkan diminati investor dalam negeri dan juga asing. Oleh karena itu, target Bukalapak untuk mendapatkan dana publik sebesar 1,5 miliar dollar AS atau Rp 21,9 triliun diperkirakan akan tercapai.
Saham dengan kode BUKA juga dikabarkan diminati investor dalam negeri dan juga asing.
Jika dana publik diraih, apa yang akan dilakukan Bukalapak dan perusahaan teknologi lainnya? Kita tentu ingin agar hasil dari aksi korporasi itu untuk pengembangan usaha sehingga membesar dan membuka lapangan kerja baru.
Di tengah gelombang aksi korporasi itu, tak bisa disangkal terselip keinginan investor lama untuk mendapatkan kembali dananya. Kegalauan investor sudah muncul sejak 2019 ketika beberapa perusahaan teknologi global ternyata tidak sukses saat IPO. Investor kemudian menekan perusahaan agar mempunyai target bisnis yang lebih nyata.
Beberapa investor juga ingin buru-buru mendapatkan hasil penanaman modal karena mereka tergabung dalam sindikasi. Mereka harus mengembalikan dana itu kepada anggota sindikasi sekaligus memperbaiki citra program sindikasi itu.