logo Kompas.id
OpiniEko-Artivisme
Iklan

Eko-Artivisme

Menyaksikan bencana ekologis,  sebagian seniman masuk ke dalam isu-isu lingkungan. Bahkan, mereka melawan berbagai praktik ekosida (”ecocide”, pemusnahan habitat atau lingkungan hidup) lewat karya-karyanya.

Oleh
Idi Subandy Ibrahim
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/8VDZ5v8kaGgnjldFDl2xgphMeAI=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F07%2F67678662.jpg
KOMPAS/MOHAMMAD HILMI FAIQ

Idi Subandy Ibrahim

Kritikus sastra, H.B. Jassin, pernah mengatakan, seniman-seniman adalah kumpulan tenaga batin suatu bangsa. Pada mereka (penyair, pengarang, pelukis, pemahat, komponis, dan lain-lain pencipta) terkumpul dan terbentuk kekayaan atau kemiskinan batin suatu bangsa. Seniman merupakan pemancar tenaga batin melalui karya-karya mereka berupa sajak, cerita, drama, lukisan, pahatan, lagu, dan sebagainya.

Pernyataan lebih tujuh dekade tersebut masih terasa aktual. Dengan ketajaman indera dan kepekaan batin, memungkinkan seniman memberikan kesaksian atas problema kehidupan yang dirasakannya. Kesaksian dan penghayatan akan kenyataan untuk sebagian membentuk ekspresi diri dan kemampuan kreativitas yang mendorong solidaritas dan keterlibatan sosial.

Editor:
Mohammad Hilmi Faiq
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000