RSUD Cengkareng mempersiapkan lorong-lorong RS untuk penapisan dan pertolongan pertama. Juga salut pada RS jiwa, seperti RS dr Soeharto Heerdjan di Grogol, yang membantu pertolongan pertama pada pasien Covid-19.
Oleh
Yos E Susanto
·2 menit baca
Tentu kita sudah tahu, minggu-minggu ini kasus Covid-19 meledak di banyak daerah, termasuk di Jabodetabek. Ruang perawatan Covid-19 penuh. Dari pagi sampai larut malam banyak yang kontak saya, meminta tolong untuk dicarikan kamar perawatan.
Ini contohnya: ”Sore Prof. Ini untuk suami anak angkat adiknya mama saya. Kondisinya kritis. Sudah cari 7 RS dekat rumahnya, semua penuh. Saturasi 76, komorbid gula, hipertensi, ginjal. Prof tolongin, ya. Terima kasih.”
Menjawab permintaan seperti ini, biasanya saya katakan, ”Akan saya usahakan.” Namun, untuk saat ini memang layanan kesehatan sedang kewalahan. Jumlah pasien melambung tinggi, anggota staf rumah sakit banyak yang positif Covid-19, serangan ganda bagi rumah sakit.
Bersama surat ini saya hanya mengingatkan, jika memang darurat, jangan ragu-ragu membawa pasien ke rumah sakit. Pertolongan pertama memang seharusnya ditangani rumah sakit. Harus berani bilang ke rumah sakit bahwa pasiennya butuh pertolongan pertama.
Saya senang jika manajemen rumah sakit yang saya hubungi memberikan tanggapan positif. ”Oke Prof, suruh ke IGD saja. Tetapi titip diinfokan, ya, kondisi kamar penuh. Yang kami tangani kegawatannya dulu.”
Jika kapasitas ruang perawatan Covid-19 di suatu rumah sakit tak bisa ditingkatkan lagi, paling tidak rumah sakit bisa memberikan pertolongan pertama.
Ini cerita dari seorang direktur rumah sakit di Jakarta. ”Akhirnya beberapa hari terakhir kami tingkatkan kapasitas klinik Covid-19. Ada kami layani di kursi, dengan membangun tenda. Jadi, pasien yang telah ditolak di banyak rumah sakit bisa distabilisasi dulu, pasang infus, oksigenasi. Yang penting mendapat terapi hingga pasien dapat RS rujukan. Atau kalau pasien di ruang Covid-19 ada yang pulang, pasien bisa menggantikan.”
RSUD Cengkareng, misalnya, sudah mempersiapkan lorong-lorong RS untuk penapisan dan kalau perlu pertolongan pertama. Saya juga salut pada RS jiwa, seperti RS dr Soeharto Heerdjan di Grogol, yang membantu memberikan pertolongan pertama kepada pasien Covid-19.
Sekali lagi, kalau kondisinya darurat, pasien harus dibawa ke rumah sakit untuk pertolongan pertama. Saat ke rumah sakit, perhatikan protokol kesehatan.