logo Kompas.id
OpiniRiset dan Inovasi
Iklan

Riset dan Inovasi

Banyak ilmuwan dan peneliti mengambil jalan pintas lewat calo Scopus. Budaya riset dan inovasi kita juga dicemari obral gelar akademik. lalu, riset dan ilmu tidak dijadikan sebagai landasan kebijakan atau bersikap.

Oleh
Ahmad Najib Burhani
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/y1okwW58Cl-7cNSiYHH7pC2If0M=/1024x1024/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2FAhmad-Najib-Burhani_90646175_1595609668.jpg
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG

Ahmad Najib Burhani

Pada beberapa kesempatan, L. T. Handoko, selaku Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menjelaskan tiga arah lembaga yang dipimpinnya sejak 28 April 2021. Ketiga arah itu adalah: pertama, konsolidasi sumber daya (manusia, infrastruktur, dan anggaran) iptek. Kedua, menciptakan ekosistem riset standar global, terbuka (inklusif), dan kolaboratif. Ketiga, menciptakan fondasi ekonomi berbasis riset yang kuat dan berkesinambungan.

Apa yang diharapkan dengan konsolidasi sumber daya iptek itu? Yaitu terciptanya atau adanya peningkatan “critical mass, kapasitas dan kompetensi riset Indonesia dalam menghasilkan invensi dan inovasi sebagai fondasi Indonesia maju 2045”.

Editor:
Mohammad Hilmi Faiq
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000