logo Kompas.id
OpiniSetelah Dua Gerhana (Tanggapan...
Iklan

Setelah Dua Gerhana (Tanggapan Sekaligus Berita Baik untuk Aminudin TH Siregar dan Hendro Wiyanto)

Sebetulnya kondisi seni rupa, wacana, dan tentu saja pasarnya baik-baik saja. Sehat, segar, dan waras. Bahwa benar kami mendengar adanya aksi obral-brutal lukisan, dengan diskon hingga 90 persen, di luar sana.

Oleh
YUSWANTORO ADI
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/_b9ai6LG0k1bXGoHSaOXbj5pINw=/1024x1263/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F20210626-SKETSA-H9_1624690871.jpg

Gerhana terjadi manakala Bumi atau Bulan menghalangi sinar Matahari. Ketika terhalang oleh Bumi, disebut gerhana Bulan. Giliran oleh Bulan, namanya gerhana Matahari.

Saya tidak berani menentukan siapa di antara Ucok (Aminudin Th Siregar) dan Hendro Wiyanto yang pantas menjadi bumi atau bulannya. Namun, maaf, esai keduanya kemarin memang menyerupai gerhana bagi Seni Rupa Indonesia. Bagaimana tidak, keduanya pesimistis, setidaknya kurang optimistis, memandang kondisi seni rupa hari ini. Ini mengecewakan karena sesungguhnya kedua tokoh pintar itu punya potensi untuk menjadi matahari.

Editor:
Mohammad Hilmi Faiq
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000