logo Kompas.id
OpiniDialog Sejarah di Tulsa
Iklan

Dialog Sejarah di Tulsa

Sejumlah kasus pelanggaran HAM masa lalu di Indonesia belum jelas penyelesaiannya. Upaya penyelesaiannya tidak semata harus melalui jalur yudisial, tetapi juga bisa melalui dialog sejarah sebagaimana di Tulsa.

Oleh
DODDY SALMAN
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/PNOsFi0SD6-mbaYr1VpfNvHYnjk=/1024x1371/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F20210618-Ilustrasi-Opini-Tulsa-1921_1624034880.jpg
DIDIE SW

Didie SW

Tulsa bukanlah satu-satunya pembantaian ras yang tidak diajarkan di sekolah. Kalimat getir ini ditulis laman The Washingtonpost.com satu hari setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden menghadiri peringatan 100 tahun pembantaian Tulsa (Tulsa Massacre).

Di kota kedua terbesar Negara Bagian Oklahoma tersebut Biden memproklamasikan bahwa bangsa Amerika tidak akan melupakan peristiwa pembantaian ras di Tulsa pada 31 Mei-1 Juni 1921. Selama dua hari perempuan dan anak-anak menjadi bagian dari 300 warga kulit hitam yang tewas, 700 orang terluka, sementara 10.000 orang lainnya kehilangan tempat tinggal setelah 1.200 rumah dan tempat bisnis mereka hangus dibakar (nationalgeographic.com).

Editor:
yovitaarika
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000