logo Kompas.id
OpiniMenuju 100 Tahun Air Leding di...
Iklan

Menuju 100 Tahun Air Leding di Ibu Kota

Selama 100 tahun terakhir pengelolaan air di Jakarta tidak banyak berubah sejak era kolonialisme, yaitu kombinasi air perpipaan dan air tanah. Cakupan layanan air perpipaan juga masih minim.

Oleh
NILA ARDHIANIE
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/NiYj5Q5qVQ3iUGvz1bEpVHQubNo=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F06%2F20210615-Opini-Digital-Air_1623766634.jpg

Pada 23 Desember 1922, penduduk Batavia terutama yang berasal dari Eropa merasakan air leding yang berasal dari mata air di Bogor untuk pertama kali. Kata air leding atau air yang dialirkan melalui saluran pipa tertutup diambil dari nama perusahaan pengelola air saat itu, Water Leidingen Bedrijf van Batavia.

Batavia yang didirikan di mulut Kali Ciliwung dibangun mirip kota di Belanda sehingga sering disebut ”Queen of the East”. Akan tetapi, sejak 1730, karena tidak mampu mengelola kanal-kanal yang dibangun, banyak penduduk mati akibat malaria dan kolera. Batavia kemudian mendapat julukan ”Graveyard of the East”. Akibat wabah ini, penduduk Eropa ramai-ramai pindah dari permukiman pinggir pantai di Utara Jakarta masuk ke arah Selatan di Weltevreden (Gambir, Senen, Menteng, dan sekitarnya).

Editor:
yovitaarika
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000