Arsip Koran dan ”E-Paper”
Dengan membaca koran versi e-paper melalui komputer, aktivitas mengarsipkan menjadi lebih mudah dan sederhana.

Leonita (24) membuka e-paper harian Kompas saat santai di Polder Tawang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Minggu (27/6/2010).
Saya membaca harian Kompas sejak 2012, tepatnya selesai studi S-1. Karena lingkungan kerja saya berlangganan koran Kompas, saya mulai membaca Kompas ”gratis”. Lama-lama jadi candu hingga berlangganan e-paper.
Tentu surat kabar lain juga saya baca agar dapat sudut pandang yang berbeda. Namun, Kompas tetap yang perdana saya baca. Meski demikian, membaca pelbagai pengalaman setia pembaca Kompas dalam kolom Surat Kepada Redaksi, saya belum ada apa-apanya.
Dari pelbagai media itu, saya menemukan berita, data litbang, hingga artikel menarik yang menurut saya penting diarsipkan. Akhirnya saya gunting kemudian dikliping. Namun, ketika saya pindah kerja, arsip-arsip saya tercecer dan sering kategorinya berubah (sesuai harian, periode terbit, dan tema) sehingga sulit menyusunnya kembali.
Dari pelbagai media itu, saya menemukan berita, data litbang, hingga artikel menarik yang menurut saya penting diarsipkan.
Ketika pindah rumah, saya makin kewalahan mengurus arsip dari koran. Pernah suatu ketika istri saya mengambil arsip yang saya simpan untuk alas di rak sepatu. Saya pun menggerutu karena ada artikel saya di koran lokal.
Saya kira ada banyak persoalan dan tantangan menyimpan arsip koran versi cetak. Apalagi, kualitas kertas koran apabila disimpan lama-lama menjadi buram kekuningan.
Atas dasar kegemaran mengarsipkan hal-hal penting, saya beralih ke layanan e-paper. Benar adanya baca versi cetak dan e-paper kenikmatannya berbeda. Apalagi, baca e-paper melalui gawai lebih cepat melelahkan mata. Strateginya, saya baca e-paper melalui komputer.
Bagi saya, setelah baca koran versi e-paper melalui komputer, aktivitas mengarsipkan menjadi lebih mudah dan sederhana. Cukup menggunakan tangkapan layar dan kemudian disimpan di folder-folder sesuai topik berita dan artikel yang saling terkait. Kalau berita depan bersambung ke halaman lain, hasil tangkapan layar saya pindahkan dulu ke Microsoft Word dan diubah ke PDF.
Bagi saya, setelah baca koran versi e-paper melalui komputer, aktivitas mengarsipkan menjadi lebih mudah dan sederhana.
Biasanya, setiap akhir tahun, arsip-arsip koran yang saya simpan di komputer saya unggah ke Google Drive. Tentu ini juga melelahkan. Namun, strategi ini mengurangi risiko hilang, rusak, bencana alam, dan hal lainnya.
Kapan saja perlu, saya tinggal memanggil ulang arsip koran yang saya simpan, baik di komputer maupun Google Drive, yang saya kelola untuk keperluan akademik.
Hendri Dalimunthe
Dusun XVI Tembung, Percut Sei Tuan, Deli Serdang

Anak-anak bermain di depan mural yang berisi penggunaan rumus matematika dasar di kawasan Pasar Boswezen, Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (27/5/2021). Mural tersebut dibuat untuk membantu anak-anak setempat mempelajari matematika.
Mencerdaskan Anak Bangsa
Setiap tiga tahun, ada penilaian internasional terhadap kemampuan para pelajar oleh PISA (Program For International Student Assessment). Penilaian mencakup Matematika, Sains, dan Membaca.
Indonesia ikut penilaian PISA di antara 70 negara. Namun, nilainya selalu rendah. Bisa disimpulkan, kualitas sumber daya manusia (SDM) di Indonesia masih rendah.
Yang nilainya tinggi antara lain China, Korea Selatan, dan Singapura. Demikian menurut uraian Profesor Emil Salim di harian Kompas, 18 Februari 2021.
Sekarang kita sedang prihatin menghadapi pandemi Covid-19, yang kita tidak tahu kapan akan berakhir. Untuk menghindari penularan, sudah setahun ini sekolah ditutup dan murid belajar jarak jauh dari rumah.
Anak-anak saat ini memang masih belajar dengan guru, tetapi interaksinya menjadi lebih intensif dengan orangtua dan keluarga masing-masing.
Kita terpaksa harus kembali ke zaman kuno ketika belum ada sistem persekolahan. Anak-anak saat ini memang masih belajar dengan guru, tetapi interaksinya menjadi lebih intensif dengan orangtua dan keluarga masing-masing.
Oleh karena itu, saya mengimbau agar para orangtua mau kembali mengajari sendiri anak-anaknya. Tolong para orangtua, sempatkanlah mencerdaskan anak-anak kita. Caranya dengan kadang-kadang menanyai anak tentang matematika sederhana, sains sederhana. Misalnya, mengapa ada hujan, banjir. Ajak mencari penjelasan dalam uraian singkat dan kemudian menceritakan kembali apa isinya.
Kita bercita-cita lepas landas tahun 2045, mudah-mudahan hasilnya baik.
Titi Supratignyo
Pondok Kacang, Tangsel

Vaksinator menyiapkan vaksin AstraZeneca di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (13/6/2021).
Vaksin Aman
Harian Kompas edisi Senin (17/5/2021) memberitakan, penggunaan vaksin Astrazeneca dari kumpulan produksi (batch) CTMAV547 dihentikan sementara. Ini lantaran ada dua laporan kasus, diduga terkait dengan vaksinasi.
Pihak BPOM segera menguji toksisitas dan sterilitas vaksin tersebut, memastikan apakah aman atau tidak untuk terus digunakan.
Kehati-hatian menjadi aspek penting, di tengah kebutuhan mendesak agar bisa memvaksinasi segera dan sebanyak-banyaknya. Pemantauan pascavaksinasi menjadi aspek penting agar dampak bisa terdeteksi dan tidak menjadi preseden buruk dalam akselerasi vaksinasi massal.
Pemantauan pascavaksinasi menjadi aspek penting agar dampak bisa terdeteksi dan tidak menjadi preseden buruk dalam akselerasi vaksinasi massal.
Pengujian mutlak dilakukan untuk semua jenis vaksin Covid-19 yang masuk dan akan digunakan di Indonesia. Kita memang menghadapi kedaruratan, tetapi kehati-hatian harus tetap dijaga. Jangan sampai akibat satu-dua kasus, upaya vaksinasi terhambat. Jangan sampai pula muncul berita-berita miring atau hoaks yang akhirnya malah merugikan kita semua.
Upaya vaksinasi teramat penting sebagai langkah pencegahan Covid-19. Ini melengkapi disiplin protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, membersihkan tangan, menghindari kerumunan, dan tidak keluar rumah jika tidak diperlukan.
Keberhasilan vaksinasi massal tak hanya diukur dari pencapaian target vaksinasi 181,5 juta orang, tetapi juga terhadap kualitas vaksin, efektivitas, efikasi/kemanjuran, dan tingkat keamanannya bagi masyarakat.
Budi Sartono Soetiardjo
Cilame, Ngamprah, Kabupaten Bandung

Warga memegang sertifikat tanah yang dibagikan Presiden Joko Widodo di Gedung Budaya Kulon Progo, Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta, Jumat (31/1/2020).
Sertifikat Tanah
Saya pemilik rumah di Grand Galaxy City, yang sudah lunas cicilannya sejak April 2016. September 2016, saya mulai mengurus sertifikat melalui kantor PT Cipta Sedayu Indah yang ada di Galaksi.
Pada 7 Desember 2018, saya mendapat surat dari PT Cipta Sedayu Indah untuk proses akta jual beli (AJB) sekaligus instruksi pembayaran bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB), AJB, dan lain-lain terkait sertifikat.
Pada 14 Desember 2018, biaya saya bayar ke rekening yang diberikan. Tanggal 23 November 2019, saya diundang tanda tangan AJB. Namun, sampai kini saya tidak pernah mendapatkan AJB dan sertifikat rumah saya.
Mohon penjelasan PT Cipta Sedayu Indah.
Parlindungan Simanjuntak
Grand Galaxy City