Di belakang perjuangan para tenaga medis menyelamatkan pasien Covid-19, masih banyak tenaga pendukung lain yang terlupakan. Ada petugas kebersihan, teknisi listrik, air, dan alat kesehatan, juga bagian penatu.
Oleh
Aloysius Kristiawan
·2 menit baca
Dokter dan perawat merupakan garda terdepan dalam menangani pasien. Dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini, mereka sangat rentan terpapar, bahkan terinfeksi, virus penyebab Covid-19. Fakta dan data menunjukkan, banyak di antara mereka gugur dalam bertugas.
Tenaga medis ini sudah selayaknya mendapatkan perhatian dan dukungan, baik secara moral maupun material, dari masyarakat, khususnya pemerintah. Secara material, pemerintah sudah menjalankan peran tersebut dengan berbagai cara. Salah satunya dengan memberikan insentif dan tunjangan bagi dokter dan perawat yang bertugas di garda terdepan melawan penyebaran Covid-19.
Namun, di belakang perjuangan para tenaga medis menyelamatkan pasien Covid-19, masih banyak tenaga pendukung lain yang terlupakan. Padahal, peran mereka juga tidak kalah penting. Sebutlah di antaranya para karyawan yang bertugas melayani hal-hal teknis.
Ada petugas kebersihan yang bertanggung jawab membersihkan ruang-ruang perawatan, teknisi yang mengganti dan menyediakan tabung oksigen, merawat instalasi kelistrikan (lampu, AC, dan lain-lain), dan juga menjamin ketersediaan air bersih. Mereka bekerja dalam senyap di balik riuhnya penanganan korban Covid-19. Termasuk juga para pekerja ruang penatu yang setiap hari mencuci dan menyetrika seprai, sarung bantal, dan selimut.
Mereka juga menghadapi risiko yang sama dengan para tenaga kesehatan. Oleh karena itu, dalam bertugas, mereka wajib menerapkan protokol kesehatan dan mengenakan alat pelindung diri. Namun, hingga saat ini, mereka hampir tak terberitakan, tak pernah dibahas, apalagi disebut dalam penerimaan penghargaan. Padahal, tanpa mereka, tentu saja kinerja para tenaga medis tidak akan maksimal.
Jika para tenaga medis (dokter, perawat) mendapat perhatian secara material dari pemerintah, para tenaga teknis di atas seolah terlupakan. Tidak ada insentif ataupun tunjangan, meski dalam sistem penggajian, yang mereka dapatkan lebih rendah dari para tenaga medis.
Semoga, dengan surat saya ini, banyak pihak tergugah memberikan tanda terima kasih kepada mereka. Semoga juga ada sedikit perhatian dari pemangku kebijakan, baik pemerintah maupun para pengelola fasilitas kesehatan, yang bisa membantu memberikan insentif bagi para petugas kebersihan dan teknisi pendukung ini.
Pada masa pandemi yang belum jelas kapan berakhirnya, alangkah baiknya jika kita bisa mengingat dan kemudian menghargai para tenaga teknis di garda depan tersebut.