Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2021 tidak tampak bendera Merah Putih berkibar di rumah penduduk serta kantor pemerintah dan swasta. Tampaknya rendah kepedulian masyarakat untuk menghormati perjuangan kemerdekaan.
Oleh
FX Wibisono
·3 menit baca
Rabu, 19 Mei 2021, grup Whatsapp kami dari salah satu SMA negeri di Kota Semarang mengunggah surat edaran Pemerintah Kota Semarang. Isinya, mengingatkan semua perangkat daerah (camat, lurah) dan warga masyarakat untuk mengibarkan bendera Merah Putih satu tiang penuh pada 20 Mei 2021.
Kenyataannya, pada Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2021 itu tidak tampak bendera Merah Putih berkibar di rumah-rumah penduduk, kantor layanan masyarakat, ataupun swasta. Hal ini menunjukkan rendahnya kepedulian masyarakat untuk ikut serta memperingati dan menghormati perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Hal ini berbeda sekali dengan tema yang dipilih oleh Pemerintah Kota Semarang untuk peringatan Harkitnas 20 Mei 2021: ”Bangkit, kita bangsa yang tangguh!”.
Kesimpulannya, aplikasi digital yang dapat dihadirkan dengan mudah, murah, dan cepat tidak dapat membawa manfaat jika tanpa disertai pengawasan.
Pemerintah kota dan jajarannya harus terus mengedukasi warga tanpa kenal lelah agar mereka berpartisipasi. Jika perlu, ada sanksi sosial bagi yang tidak taat.
Aparat desa, RT/RW, wajib dikerahkan untuk tegaknya wibawa pemerintah setempat sekaligus menanamkan rasa cinta bangsa dan tanah air tercinta.
FX Wibisono
Jl Kumudasmoro Utara, Semarang 50148
Tanggapan BCA Finance
Menanggapi keluhan Bapak Heru Wahyudi selaku pedagang mobil bekas pada Surat Kepada Redaksi (Kompas, 18/3/2021) berjudul ”Transaksi ’Leasing’”, kami menyampaikan penjelasan berikut.
Petugas PT BCA Finance telah menghubungi Bapak Heru Wahyudi pada 18 Maret 2021. Dapat kami sampaikan bahwa PT BCA Finance tidak memiliki kerja sama dengan showroom Bapak Heru Wahyudi. Terkait proses pencairan kredit atas satu kendaraan Toyota Kijang Innova G Diesel A/T 2014 B 1709 xxx, sudah dilakukan sesuai dengan ketentuan di PT BCA Finance.
Dalam hal ini, PT BCA Finance sangat menghormati dan mengikuti proses hukum yang sedang berjalan.
Ninik Lidya Arlini
Department Head, Customer Relationship Management, PT BCA Finance
Kecewa 1
Saya kecewa berat kepada Citilink. Saya membeli tiket Jakarta-Manado pp awal Maret 2020, berangkat Agustus 2020, untuk empat penumpang. Tiga dalam 1 kode booking dan 1 dalam kode booking lain.
Karena pandemi, April 2020 saya menelepon layanan pelanggan (CS) untuk pengembalian uang. Dijawab, layanan baru dibuka Juli 2020.
Saya dioper ke sana kemari, menghabiskan pulsa, akhirnya mendapat jawaban e-mail: uang hanya dikembalikan untuk 1 pax. Untuk 3 pax (termasuk saya) belum ada penggantian sampai sekarang. Total Rp 5,8 juta.
Saya sudah menelepon bagian pengembalian, live chat, dan Twitter DM Citilink. Jawabannya: ”Kami mohon maaf, bapak/ibu akan kami rujuk ke bagian terkait”, atau ”Nanti di-follow up”.
Hampir setahun, dari Juli 2020 sampai Mei 2021, belum ada kepastian dari Citilink.
Pangemanan L
Jaticempaka, Kota Bekasi
Kecewa 2
Citilink Domestic Festival menawarkan ”Terbang 3x pp Gratis 1x”. Setelah beberapa kali membeli tiket pp, ada informasi yang menyatakan saya berhak mendapat tiket gratis.
Saya pun mengklaim tiket sesuai tahap yang ditentukan. Namun, selalu dijawab fully booked, meski telah mencoba dengan tanggal berbeda-beda.
Pada 12 April 2021, saya menghubungi layanan pelanggan (CS) Citilink, diterima Sasa, diminta menyebutkan semua kode booking. Setelah itu, saya diminta memberikan nomor Whatsapp (WA). Dijanjikan akan dihubungi 5-7 hari, tapi tak ada kelanjutan.
Saya bolak-balik menelepon lagi, diterima Ayu, Cinta, hasilnya sama saja. Sungguh mengecewakan.