logo Kompas.id
OpiniSidang Isbat, Relasi Agama dan...
Iklan

Sidang Isbat, Relasi Agama dan Sains

Hisab dan rukyat seperti relasi agama dan sains yang masing-masing mempunyai pendukung. Perlu ada titik temu melalui integrasi keduanya dengan menghadirkan sistem kalender yang mapan dan diterima semua pihak.

Oleh
SUSIKNAN AZHARI
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/-h8GsHTyX0SPUH2mk0Ue_JrOv9E=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2Fde050f0c-95f5-402a-91bd-b654d337a065_jpeg.jpg
KOMPAS/ISMAIL ZAKARIA

Suasana pengamatan hilal penentuan awal Ramadhan yang diselenggarakan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Barat di Pantai Loang Baloq, Kota Mataram, Senin (12/4/2021) sore. Hilal dalam pengamatan di Mataram tidak terlihat karena tertutup awan.

Kementerian Agama akan menyelenggarakan sidang isbat pada Selasa, 11 Mei 2021. Lewat sidang isbat tersebut, Kementerian Agama akan menetapkan kapan jatuhnya Idul Fitri 1442 Hijriah.

Selama ini yang menjadi acuan sidang isbat adalah rekapitulasi hasil hisab yang berkembang di Indonesia dan laporan rukyat dari Sabang sampai Merauke. Metode ini dianggap sebagai ”jalan tengah” untuk mengayomi pandangan keberagamaan yang berkembang di negeri ini antara pendukung hisab dan rukyat.

Editor:
yovitaarika
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000