logo Kompas.id
OpiniBerhak
Iklan

Berhak

Soal rasa berhak atau ”sense of entitlement” ini memang tak hanya terjadi dalam drama TOA. Kisah-kisah para pejabat negara atau wakil rakyat yang menuntut pelayanan istimewa adalah hal yang sangat sering kita dengar.

Oleh
Alissa Wahid
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/z6sPrjq4d5cYNyXe3Go-_ZRfNn0=/1024x1571/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F05%2F20210501-Ilustrasi-Udar-10_color_1619866453.jpg

Beberapa hari lalu, Zaskia Adya Mecca mengunggah sebuah video suara penyeru sahur pada pagi buta di akun media sosialnya. Dalam video itu tergambar penyeruan dilakukan dengan suara kencang diimbuhi senda gurau. Zaskia memprotes hal ini, dengan menyebutnya sebagai hal yang kurang etis dan ia pun bertanya apakah hal ini tidak mengganggu orang-orang yang tidak perlu bersahur. Oleh karena postingannya tersebut, Zaskia menuai dua reaksi: dukungan dan hujatan.

Dukungan disampaikan dengan alasan yang berbeda-beda, di antaranya oleh mereka yang merasa Zaskia menjadi saluran kegelisahan mereka selama ini terhadap praktik-praktik sejenis. Mereka meyakini bahwa penyeruan sahur bergaya seperti ini sebagai tidak peka keadaan dan tidak menghormati kebutuhan yang berbeda-beda.

Editor:
Mohammad Hilmi Faiq
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000