”Uang helikopter” harus ditarik, tidak boleh berlaku lama, apalagi abadi, sebab pasti beracun dan menyulitkan otoritas kelak.
Oleh
Redaksi
·3 menit baca
Bagaimana nasib uang helikopter, julukan bagi uang yang ditaburkan besar-besaran saat pandemi? Itu dinantikan pasar AS. Lambat atau cepat, uang seperti itu beracun.
Ini pertanyaan dari bursa di Amerika Serikat tentang uang helikopter. Ada 1,9 triliun dollar AS dana stimulus baru pada Maret 2021, menambah 3 triliun dollar AS stimulus sebelumnya dan 900 miliar dollar AS pada Desember 2020. Masih ada lagi 2 triliun dollar AS stimulus untuk pembangunan infrastruktur. Untuk dunia, seperti dilansir McKinsey & Company pada 2 Juni 2020, ada 10 triliun dana stimulus global, sudah termasuk dana stimulus di AS pada 2020.
Khusus untuk AS, dana stimulus juga didorong lewat kebijakan Bank Sentral AS (The Fed). Ada 80 miliar dollar AS dana obligasi Pemerintah AS dan 40 miliar dollar AS obligasi swasta yang dibeli The Fed setiap bulan. Ada pengenaan suku bunga rendah, yakni 0,25 persen bagi mereka yang ”meminjam” dari The Fed. Total neraca Bank Sentral terkait kegiatan stimulus ini sudah mencapai 7,9 triliun dollar AS.
Dari besarannya, benar-benar mirip dengan uang yang ditaburkan dari helikopter. Bagaimana kelanjutannya? Apakah uang itu mulai ditarik? Inilah pertanyaan pasar. Uang helikopter harus ditarik, tidak boleh berlaku lama, apalagi abadi, sebab pasti beracun dan menyulitkan otoritas kelak.
Namun, menarik uang itu mirip menarik benang di tumpukan tepung. Bagaimana menariknya tanpa memicu stagnasi dan menjatuhkan indeks. Inilah yang dikhawatirkan ekonom AS, Nouriel Roubini, pada 14 April 2021 lewat artikelnya berjudul ”Is Stagflation Coming?” di situs Project Syndicate.
Apalagi, diduga kuat, uang helikopter itu juga mengalir ke pasar uang ”mainan” kelas atas. Nyatanya, walau uang helikopter ditabur dalam jumlah besar, AS mencatatkan kejatuhan parah kelas bawah. Beberapa kota di AS diharu biru keberadaan gelandangan yang meningkat selama pandemi.
Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell pada 8 April 2021 menyatakan, pandemi memukul paling keras kelompok termiskin. Ada 10 juta pekerja dari kelas bawah di AS yang terdepak dari pekerjaan sejak pandemi dan masih menganggur. Kelompok ini juga lambat terangkat walau pemulihan mulai terjadi. Ekonomi AS diperkirakan tumbuh 6,5 persen pada kuartal pertama 2021 walau jauh di bawah pertumbuhan ekonomi China sebesar 18,3 persen periode serupa.
Kepada filantropis AS, David Rubenstein, pada 22 April 2021, Powell mengatakan, penarikan uang helikopter harus dilakukan bijaksana alias belum saatnya. Alasan lain, inflasi sulit mencapai 2 persen, pertanda pemulihan masih abu-abu.
Powell juga menyatakan masih riskan menarik uang helikopter sebab masih ada risiko pandemi walau sudah terjadi penurunan kasus Covid-19 di AS. Kali ini posisi uang helikopter belum akan menghebohkan seperti yang pernah terjadi pada 2013. Saat taper tantrum pada 2013, julukan bagi penarikan uang helikopter, kurs rupiah ikut tumbang. Namun, jangan lupa, uang helikopter itu mirip pisau bermata dua.