logo Kompas.id
OpiniMudik ”Rahmatan” dan Tragedi...
Iklan

Mudik ”Rahmatan” dan Tragedi India

Kalau pemerintah masih mendua soal kerumunan libur Lebaran, kita harus mampu bersikap sendiri, yakni, jangan mudik, jangan berwisata. Bukankah kita semua makhluk otonom?

Oleh
Djoko Santoso
· 8 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/q6FpSquS-omHPvPqpyo7CEyCj6w=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2Fffc9731d-142c-45e5-b233-7ccbc4fafdf6_jpg.jpg
AFP/JEWEL SAMAD

Foto udara menunjukkan proses pembakaran jenazah yang meninggal karena Covid-19 di lokasi kremasi di New Delhi, India, Senin (26/4/2021).

Ledakan kasus korona di India bisa menjadi cermin tajam bagi negeri kita dalam menyongsong Lebaran. Perlu dipikirkan lagi, apakah sahih melarang mudik, tetapi mempromosikan wisata lokal. Satu gelombang besar kerumunan dicegah, tapi kerumunan yang lain dianjurkan. Kita perlu punya sikap untuk menjaga keselamatan diri.

Mari kita menyimak India, yang kini jadi sorotan keprihatinan dunia. Negeri berpenduduk 1,393 miliar ini besar dalam banyak hal dan kali ini angka koronanya yang besar. India memulai vaksinasi 16 Januari 2021 dan sampai awal Maret sudah mencapai sekitar 18 juta warga yang disuntik.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000