logo Kompas.id
โ€บ
Opiniโ€บMengatasi Konflik Papua
Iklan

Mengatasi Konflik Papua

Jika tambang emas di Papua dikelola dengan memperhatikan suara masyarakat Papua sendiri, sangat boleh jadi otonomi khusus pun dilupakan karena menjadi cara perbaikan, bukan sekadar proyek pemerintah.

Oleh
IRFAN RIDWAN MAKSUM
ยท 5 menit baca
https://dmm0a91a1r04e.cloudfront.net/rva7DZMZXXvSLf-1sOfKdZSi6NM=/1024x768/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F08%2FIMG-20200817-WA0068_1597660282.jpg
BIDANG HUMAS POLDA PAPUA

Tim Satgas Penegakan Hukum gabungan Polri dan TNI menemukan 381 butir amunisi di Markas kelompok kriminal bersenjata Kali Kopi, Kabupaten Mimika, Papua, Minggu (16/8/2020).

Ditembaknya kepala Badan Intelijen Negara wilayah Papua menandakan bahwa konflik yang dimunculkan kelompok kriminal bersenjata atau KKB di Papua adalah masalah serius yang dapat menjadi ancamaan keutuhan NKRI. Sudah saatnya bangsa Indonesia merenungi apa yang dilakukan selama ini terhadap Papua, secara keseluruhan. Boleh jadi terdapat sikap yang tidak berujung pada sentuhan yang sama antara berbagai pihak secara tepat.

Tanah Papua menyimpan gradasi masalah dari yang bersifat ideologis sampai teknis administratif. Jebakan teknis administratif lebih disukai bangsa Indonesia untuk menyikapi soal ini. Dalam bahasa vulgar, kita lebih memilih kebijakan remeh-temeh. Artikel ini mencoba mengkaji berbagai kemungkinan di luar kebijakan tersebut sehingga dapat menjadi pilihan untuk meredam konflik Papua dan dalam rangka mencapai kemajuan bangsa Indonesia bersama-sama.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan