logo Kompas.id
OpiniIbu Saya Kartini
Iklan

Ibu Saya Kartini

Jika surat-surat Kartini mengubah kebijakan Pemerintah Hindia Belanda, ibu saya tidak menulis surat di atas kertas. Ia menulis surat-surat lewat ”lelaku” hidup. Suatu hari ia katakan, ”bekerja itu cara belajar terbaik”.

Oleh
Putu Fajar Arcana
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/R9tzMLC2mKEzHejy98_-mB3Riu0=/1024x1024/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F08%2F20190806iam-CAN-drawing_1565107548.jpg
Kompas

Putu Fajar Arcana, wartawan Kompas

Jika dibandingkan Raden Ajeng Kartini, ibu saya bukan siapa-siapa. Ni Nyoman Loten cuma pensiunan guru sekolah dasar, pernah menjalani hidup sebagai petani, kini berdagang kecil-kecilan di pasar desa. Ia lahir tahun 1939, artinya usianya kini sudah mencapai 82 tahun!

Harus diakui, ini usia yang sangat sepuh untuk seseorang yang masih terus berjuang dari pukul empat subuh sampai sore hari. Ia akan bersungut-sungut, jalan setapak demi setapak mencapai pasar desa yang jaraknya kira-kira 1 kilometer. Sekitar pukul 10.00 ia sudah kembali ke rumah. Bukan untuk beristirahat, tetapi meneruskan pekerjaannya membuat jajan-jajan khusus untuk upacara.

Editor:
Sri Rejeki
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000