logo Kompas.id
OpiniPuasa dan Zakat dalam Kelompok...
Iklan

Puasa dan Zakat dalam Kelompok Rentan

Kita perlu menyucikan diri dan ruang sosial sekaligus menafsirkan kembali ajaran agama secara kontekstual agar ia tidak kehilangan elan vitalnya menghadapi sistem dunia yang menuju katastropis.

Oleh
AHMAD NASHIH LUTHFI
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/4IA6H3SPlO_tdBOb97-6WajJz8U=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2Fd9c5a4a6-94a4-4b16-95a5-1d079466763f_jpg.jpg
Kompas/AGUS SUSANTO

Badut Angry Birds berjalan gontai menunggu belas kasihan pengguna jalan di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (8/7/2020). Hasil kajian sejumlah lembaga memproyeksikan ledakan pengangguran. Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, misalnya, memproyeksikan jumlah penganggur secara nasional bertambah 4,25 juta orang menurut skenario ringan, 6,68 juta orang (skenario sedang), dan 9,35 juta orang (skenario berat).

Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa keadilan sosial, anti-monopoli, dan kemubaziran adalah visi dalam ibadah puasa dan zakat. Allah mewajibkan kita menahan makan dan minum dalam arti sebenarnya ataupun simbolik. Tubuh pribadi perlu dipulihkan, diberi hak rehatnya dan diseimbangkan jenis asupannya: ruang kosong, oksigen, darah, nutrisi, dan hasrat.

”Over-consumption”

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000