Saya mohon Pondok Gede Raya diprioritaskan untuk dilebarkan. Jalan itu jadi ”bottle neck”, dari empat lajur menyempit menjadi hanya dua lajur. Belum lagi arus kendaraan dari dan ke SMA 48 di Pinangranti II.
Oleh
A Ristanto
·3 menit baca
Entah dengan alasan apa pemerintah DKI Jakarta membiarkan Jalan Pondok Gede Raya selalu macet. Setidaknya dari pertigaan Jalan Pinangranti II sampai Asrama Haji.
Saya mohon agar jalan tersebut menjadi prioritas untuk dilebarkan karena jalan itu menjadi bottle neck, dari empat lajur menyempit menjadi hanya dua lajur. Belum lagi ada tambahan keluar masuk arus kendaraan dari dan ke Jalan Pinangranti II (SMAN 48).
Permintaan masyarakat agar pemerintah DKI Jakarta segera melebarkan jalan tersebut sangat wajar. Sebab, di Pinangranti juga ada dua terminal bus, yaitu untuk melayani angkutan reguler dan bus Transjakarta.
Penumpang bus Transjakarta pada awal dan akhir perjalanan dari dan ke Terminal Pinangranti selalu timbul kejengkelan. Sebab, sesampai di kawasan ini, perjalanan selalu terganggu oleh kemacetan arus lalu lintas. Apalagi, jalan ini juga menjadi salah satu akses warga Kota Bekasi menuju kawasan DKI Jakarta.
Dana untuk membangun jembatan penyeberangan orang yang mahal seyogianya sebagian bisa dialokasikan untuk biaya pelebaran Jalan Raya Pondok Gede, Jakarta Timur. Terima kasih.
A RISTANTO
Jatimakmur, Pondok Gede, Kota Bekasi
Saran Pembaca
Mohon kepada Kompas untuk lain kali tidak memuat isi yang sama pada Kilasan Kawat Sedunia. Saya menemukan apa yang dimuat pada Rabu (7/4/2021) ternyata sama dengan yang dimuat pada Senin (5/4/2021). Hal ini berarti menghalangi pembaca untuk mendapatkan berita lain yang belum dibaca di media ini.
Selanjutnya, untuk acara TV, apakah memungkinkan jika susunannya tetap untuk seterusnya. Sekadar contoh, Kompas TV-JakTV-BeritaSatuTV-TVRI-Trans7- TransTV, dan seterusnya.
Kalau, misalnya, salah satu televisi yang tidak didapat acaranya, langsung yang berikutnya menggantikan. Contohnya Kompas TV-BeritaSatuTV-TVRI, dan seterusnya.
Agus H
Cermai Raya, Bekasi 17144
Catatan Redaksi:
Terima kasih atas koreksi yang Anda sampaikan. Kami mohon maaf atas kesalahan tersebut, yang terjadi karena kekurangcermatan kami.
Usulan untuk acara TV kami pertimbangkan.
PFI 99 Tahun
Filateli merupakan 99 tahun hobi yang tidak pernah mati. Filateli lebih dikenal sebagai mengumpulkan dan mempelajari benda-benda filateli, seperti prangko, carik kenangan, dan teraan cap pos di atas amplop atau kartu pos. Dari secarik prangko kita bisa belajar apa pun: sejarah, astronomi, tokoh, budaya, bahasa, hewan, tumbuhan, dan masih banyak lagi.
Hobi ini membentuk komunitas dan klub, diwadahi dalam Perkumpulan Filatelis Indonesia. Di tingkat internasional, Indonesia menjadi anggota Federation International de Philatelie (FIP) yang berpusat di Swiss. Di tingkat regional, Indonesia tergabung dalam Federation of Inter-Asian Philately (FIAP) yang berkedudukan di Singapura.
Ketika Indonesia masih dijajah Belanda, prangko pertama terbit 1 April 1864.
Sejarah berdirinya organisasi hobi ini dimulai dari sekumpulan kolektor di Batavia yang mendirikan Postzegelverzamelaars Club Batavia pada 29 Maret 1922.
Nama organisasi ini beberapa kali ganti nama, sampai pada 1985 akhirnya menjadi Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI). Selamat ulang tahun ke-99, PFI.
VITA PRIYAMBADA
Kompleks Perhubungan, Jatiwaringin, Jakarta 13620
Larangan Mudik
Larangan mudik Lebaran, 6-17 Mei 2021, membuat kita perlu menyadari bahwa Covid-19 ada di sekitar kita.
Pemerintah hendaknya konsisten dengan kebijakan larangan mudik Lebaran, memberi sanksi kepada mereka yang melanggar.
Tempat wisata dan hiburan sebaiknya juga ditutup agar tidak ada kerumunan.