logo Kompas.id
OpiniRiset dan Inovasi di Simpang...
Iklan

Riset dan Inovasi di Simpang Jalan

Pemerintah menghapus Kementerian Riset dan Teknologi. Muncul kekhawatiran peran riset, teknologi, dan inovasi dalam pembangunan akan melemah, padahal visi Presiden terkait Indonesia 2045 mensyaratkan peran ristek.

Oleh
YANUAR NUGROHO
· 8 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/aK1mBX0hudriBC9zrX1aXQk2z8c=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2Fa31951f7-f100-4e55-9db7-f31c3ed06206_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan Pidato Penutupan Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2020-2021 dalam Rapat Paripurna ke-16 Masa Persidangan IV Tahun Sidang 2020-2021 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (9/4/2021). Rapat dihadiri secara virtual oleh 232 anggota dewan dan 56 orang hadir di ruang Rapat Paripurna.

Rapat Paripurna DPR (9/4/2021) menyetujui permintaan Presiden Joko Widodo lewat surat Nomor R-14/Pres/03/2021 tentang Pertimbangan Pengubahan Kementerian.

Hasilnya: selain membentuk Kementerian Investasi, sebagian tugas dan fungsi Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) digabungkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjadi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek). Adapun Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang selama ini menyatu dengan Kemenristek akan menjadi badan otonom.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000