logo Kompas.id
OpiniIntelektual Jalan Tengah
Iklan

Intelektual Jalan Tengah

Para intelektual, kaum berpikir dan bekerja dalam tindakan, perlu melakukan interaksi inklusif sebagai jalan tengah dan berorientasi untuk menciptakan kebaikan bersama.

Oleh
NOVRI SUSAN
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/JyQvBvg5DBTwt_3Lo5F2MjTlr8g=/1024x942/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F12%2F20201220-Opini-6_1608475335.jpg

Konflik pemikiran ilmu sosial politik terjadi antara positivisme-obyektivisme dengan humanisme-subyektivisme pada abad ke-20. Konflik pemikiran tersebut masih menjadi beban dan dendam kesumat di antara para penganutnya sampai era masyarakat digital. Konflik itu merupakan dualisme pemikiran yang saling mempertentangkan teori dan ideologi pemikiran dalam interaksi zero-sum game.

Para intelektual penganut dualisme, baik positivisme dan humanisme, hanya berkutat pada usaha mereproduksi pemikiran parsialistik yang meyakini kebenaran adalah milik sendiri dan pemikiran lain salah, menguasai atau dikuasai. Jika para intelektual, akademisi, masih berkubang dalam dualisme, maka berbagai persoalan dari kegagalan hubungan politik dan sipil sampai reproduksi politik identitas tetap menjadi kebuntuan kolektif negara bangsa.

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000