logo Kompas.id
OpiniDemokrasi Sungsang Aceh
Iklan

Demokrasi Sungsang Aceh

Pascareformasi 1998 kenapa Aceh menjadi sedemikian terpuruk hari ini terkait komplikasi politik-demokrasi yang dianutnya. Salah satu penyeba adalah ketika konsep otonomi khusus tidak dikawal desain demokrasi yang tepat.

Oleh
TEUKU KEMAL FASYA
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Pt7qBHKFEIxrCxby9rceDId2-Mo=/1024x1202/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F01%2F20200114-Opini-7-kiri_web_86389205_1579018853.jpg

Perjalanan demokrasi di Indonesia yang sudah berlangsung sejak era pascareformasi 1998 hingga saat ini, tampak mengalami beberapa situasi anomali, terputus, dan non-dialektik. Hukum sejarah demokrasi tidak berjalan. Harusnya semakin lama makin matang dan dewasa. Yang terlihat sebaliknya, makin lama makin infantilis.

Memang demokrasi bangsa ini masih belia. Sebagaimana galibnya anak muda kerap berbuat salah, bahkan fatal, tak terkecuali di Aceh. Bahkan Aceh memasuki era demokratisasi sebenarnya di era 90-an, berbeda dengan tesis gelombang ketiga yang melanda di Indonesia dua dekade sebelumnya (Luki Jani & Olle Tornquist, 2017).

Editor:
yohaneskrisnawan
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000